tag:blogger.com,1999:blog-28961554696429144252024-02-21T00:18:42.624-08:00tugas-tugasAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-5734842136046216452011-04-04T21:45:00.000-07:002011-04-04T21:47:16.055-07:00Kesenian Tari Gandrung Sasak Lombok<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkyqnoW3xd960q9EQTpNFZMqGdx9Lq625Ic3M467UYF6oELDR77vQgxKYUvLnoyEQ80hRCYzEhjDvf2WgWjp7KC8H7GP0FZZeAuqNTTgZSUSEYpUKrr6QNoFhyzSAyC6oJvLLtTKLItdTx/s1600/gandrung.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 256px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkyqnoW3xd960q9EQTpNFZMqGdx9Lq625Ic3M467UYF6oELDR77vQgxKYUvLnoyEQ80hRCYzEhjDvf2WgWjp7KC8H7GP0FZZeAuqNTTgZSUSEYpUKrr6QNoFhyzSAyC6oJvLLtTKLItdTx/s320/gandrung.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591956322948685218" /></a><br /><br />Tari kreasi ini berasal dari daerah Lombok. Gandrung rembak berarti gandrung banyak, maksudnya tari gandrung yang ditarikan oleh beberapa orang penari.<br /><br />Pada awalnya gandrung adalah seni pertunjukan rakyat yang hidup berkembang di tengah-tengah masyarakat Lombok. Ditampilkan di arena terbuka yang dikelilingi penonton, dengan waktu penyajian yang panjang yaitu lebih kurang 3 jam, gerakan-gerakannya bersifat improvisasi meskipun terdapat gerak-gerak tertentu yang menjadi ciri khas gerak pada tari tersebut, yaitu ngindang, gabor seriak, ngecok, dan tindak barong. Ditarikan seorang penari laki-laki yang berbusana wanita.<br /><br />Untuk mengangkat tad gandrung pada panggung prosenium, pada tahun 1991 diadakan penataan tari gandrung oleh Abdul Hamid dan Dra. Luh Putu Sari Ekayani dengan menambah jumlah penari menjadi 5 orang penari wanita dan diberi nama Gandrung Rembak, dengan waktu penyajian 7 menit.<br /><br />Gandrung merupakan tari pergaulan muda-mudi dan bersifat hiburan. Struktur penyajiannya terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :<br /><br /> 1. Bapangan, menggambarkan seorang gadis yang ingin menarik perhatian lawan jenisnya dengan memperlihatkan kemampuannya sendiri.<br /> 2. Tangis, penggambaran perasaan rindu pada seseorang untuk diajak berkomunikasi, diungkapkan Iewat link lagu.<br /> 3. Penepekan, memilih seorang yang disenangi untuk diajak menari. Calon penari yang terpilih dinyatakan dengan sentuhan kipas (nepek) oleh penari gandrung.<br /> 4. Pengibingan, pengibingan berasal dari kata ngibing yang berarti menari bersama (antara penari gandrung dan penonton yang ditepek).<br /><br />Penari memakai busana kain panjang, baju lengan panjang, kemben, gelung, ampok-ampok, bapang dan membawa property kipas. Pada bagian gelung dilengkapi dengan semacam senjata dari bambu yang diruncingkan, gunanya untuk melindungi dari gangguan pasangan menari yang nakal (kurang sopan).<br /><br />sumber : http://lombokku.com/?p=296Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-83905296922044821352011-04-04T21:40:00.000-07:002011-04-04T21:48:07.066-07:00Harapan anak-anak korban lapindo untuk melanjutkan pendidikantema : manusia dan harapan<br /><br />Situs kompas.com melansir sebuah berita yang berkaitan dengan implikasi dari kasus lumpur Lapindo yang hingga kini belum kunjung selesai. Dalam beritanya, situs tersebut menyatakan bahwa anak-anak korban lumpur lapindo sebanyak 103 orang masih membutuhkan dana sekitar 43 juta rupiah untuk pembayaran SPP, buku, seragam, ujian, dan lain sebagainnya.<br /><br />Bukan jumlah yang kecil memang jika ditilik dari sudut pandang siapa yang membutuhkan dana tersebut. Hal ini disebabkan karena memang kebanyakan orang tua dari anak-anak mereka telah kehilangan lapangan pekerjaan ketika bencana tersebut terjadi. Hal ini kemudian menyebabkan orang tua mereka tidak memiliki penghasilan yang dapat digunakan untuk membayar biaya sekolah tersebut. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa pendidikan yang seyogyanya menjadi hak anak di Indonesia ini harus kembali terabaikan dan bahkan nampak seperti tidak ada yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut?<br /><br />Abai<br />Bukan kali pertama pendidikan di Indonesia terasa diabaikan. Banyak kejadian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pendidikan masih menjadi anak tiri di negeri yang padahal masih membutuhkan banyak anak berprestasi untuk memajukan bangsa Indonesia ini.<br /><br />Kejadian seperti banyaknya sekolah yang rusak serta sarana dan prasarana yang tidak lengkap di sekolah-sekolah yang ada menunjukkan bahwa pemerintah abai terhadap keberadaan sekolah-sekolah yang memang membutuhkan biaya untuk mendidik anak di Indonesia ini. Belum lagi selesai permasalahan mengenai sekolah yang rusak, muncul lagi wacana yang waktu itu digulirkan oleh wapres Boediono mengenai penutupan sekolah yang dianggap tidak mencetak siswa yang berprestasi. Lebih lanjut lagi. Biaya pendidikan di Indonesia yang masih cenderung mahal menunjukkan bahwa pemerintah nampaknya masih belum mampu untuk mendukung biaya pendidikan yang bisa terjangkau oleh masyarakat di Indonesia.<br /><br />Hal-hal di atas mengindikasikan bahwa sebenarnya pendidikan di Indonesia memang masih belum mampu untuk diutamakan, entah apa alasan yang ada dibaliknya dan sudah seharusnya ini menjadi keprihatinan masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah yang seharusnya mampu untuk menjadi pengayom bagi terjaminnya ketersediaan pendidikan malah mengabaikan pendidikan itu sendiri dan implikasi ke depannya bukan tidak mungkin Indonesia hanya akan menjadi sebuah negara yang dekaden karena ketiadaan anak-anak bangsa yang cukup kompeten untuk memimpin.<br /><br />Kembali kepada permasalahan anak-anak usia sekolah yang menjadi korban Lapindo, hal ini juga mengindikasikan bahwa pemerintah nampak sudah lepas tangan dengan segala kasus yang terjadi berkaitan dengan bencana lumpur tersebut, mulai dari penyelesaian proses ganti rugi yang terkatung-katung, pengabaian untuk mencari solusi terbaik memecahkan masalah tersebut hingga berlanjut sekarang kepada permasalahan pendidikan bagi para korban Lapindo.<br /><br />Baru-baru ini saja beberapa anggota DPR pergi ke Gaza untuk memberikan bantuan sebesar 2 juta dolaar AS. Pertanyaannya, bagaimana jika dana tersebut diberikan untuk membantu biaya pendidikan korban lumpur Lapindo tersebut? Bukankah jika dirupiahkan, dana tersebut akan lebih dari cukup untuk menutupi kebutuhan sebesar 43 juta rupiah tersebut? Dan bukan tidak mungkin juga dengan 2 juta dollar AS tersebut, pemerintah masih mampu untuk membantu ratusan korban lumpur lainnya yang membutuhkan bantuan yang sama, yakni dalam hal pendidikan.<br /><br />Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia masih belum mampu untuk menentukan prioritas tentang siapa yang seharusnya dibantu terlebih dahulu. Mengapa mudah untuk membantu saudara kita yang diluar namun begitu sulit untuk menggelontorkan dana untuk menyelesaikan permasalahan Lapindo tersebut, apalagi sekarang juga mulai mengena pada bidang pendidikan?<br /><br />Jika pemerintah memang mau lepas tangan dan tidak ikut campur lagi, setidaknya harus dibutuhkan tindakan tegas yang ditujukan kepada mereka yang terlibat dalam terjadinya bencana tersebut untuk melakukan ganti rugi dan juga menanggung biaya pendidikan anak-anak korban lumpur tersebut sebagaimana yang dilansir dalam situs kompas.com tersebut.<br /><br />Peran serta masyarakat<br />Jika memang mengharapkan bantuan pemerintah adalah sesuatu hal yang cukup utopis, maka tidak lain yang harus turun tangan adalah masyarakat Indonesia sendiri sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan.<br /><br />Bukan saja kita menunjukkan bahwa kita pandai mengutuk Israel yang menyerang Gaza dan dengan rela mengirim relawan dan bantuan kesana, namun kita juga harus menunjukkan bahwa solidaritas kita sendiri di dalam negeri cukup solid untuk memberikan bantuan kepada saudara kita di Sidoarjo sana.<br />Pembentukkan sebuah wadah bisa menjadi alternatif yang menarik untuk menggalang dana pendidikan bagi para korban lumpur Lapindo ini. Dengan adanya pemusatan, maka pengumpulan dan pemberian dana bisa lebih dilakukan secara terstruktur. Tentunya, wadah yang dibentuk harus terbebas dari “perpanjangan tangan” pemerintah atau oknum-oknum nakal lainnya sehingga dana yang tersalurkan juga bebas dari segala maca tindakan koruptif.<br /><br />Selain pembentukkan wadah terpusat, bisa dijuga dilakukan pengumpulan koin seperti yang waktu itu dilakukan untuk Prita dan Bilqis. Pengumpulan koin dinilai bisa cukup efektif untuk menggalang dana dan menumbuhkan rasa solidaritas. Koin yang terkumpul ini pada akhirnya juga harus disalurkan melalui wadah terpusat yang nantinya akan menyalurkan bantuan tersebut untuk pendidikan anak-anak korban lumpur Lapindo.<br /><br />Biar bagaimanapun, anak-anak korban lumpur Lapindo tetap memiliki hak yang sama dengan anak-anak pada umumnya dan salah satunya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan. Ini adalah pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mencari solusi tentang memberikan pendidikan yang tepat bagi mereka tanpa harus membebani dengan biaya yang besar karena memang tidak memungkinkan dari mereka untuk mengeluarkan biaya yang besar, dan tentunya peran serta kita juga diharapkan untuk bisa membantu anak-anak tersebut memperoleh hak nya, hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk kemajuan Indonesia.<br /><br />sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2010/07/08/pendidikan-anak-anak-korban-lumpur-lapindo-yang-terabaikan/Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-60802592039011265162011-04-04T21:22:00.000-07:002011-04-04T21:23:33.802-07:00flu burung meresahkan masyarakattema : manusia dan kegelisahan<br /><br />Pengamat sosial-ekonomi John Palinggi mengatakan, publikasi kasus penyebaran virus flu burung sangat meresahkan masyarakat. Peternak dan pengusaha ayam ternak serta bisnis restoran yang mengonsumsi daging ayam mengalami kerugian besar, karena masyarakat ragu-ragu mengkonsumsi daging ayam. “Saya tidak tahu, sebetulnya apa mau kita ini,” ujar John Palinggi ketika dihubungi Suara Karya di Jakarta, Jumat (23/9) lalu. “Pernyataan pejabat dan publikasi mengenai flu burung, saya pikir, cukup meresahkan, bahkan cukup menghebohkan.”<br /><br /> Menurut John, banyak orang memiara ayam, burung puyuh dan beternak hewan lainnya. Usaha ini sangat positif karena mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Usaha sektor riil yang cukup menguntungkan ini sudah seharusnya perlu terus dilestarikan. <br /> Namun, begitu muncul berita seseorang (dan beberapa lainnya) meninggal di rumah sakit, lalu dipublikasi secara besar-besaran sebagai terserang flu burung, masyarakat menjadi ragu untuk mengkonsumsi daging ayam. Akibatnya, yang mengalami kerugian besar adalah peternak dan pengusaha ayam serta bisnis-bisnis yang terkait dengan daging ayam. Dapat dipastikan, pengangguran pun makin bertambah. <br /> “Mestinya dijelaskan bahwa di dunia ini baru seratus tiga belas orang yang meninggal karena flu burung. Di Indonesia hanya beberapa orang (belasan lainnya dirawat),” kata John Palinggi. “Tapi ini sudah dianggap sebagai ancaman nasional yang sangat membahayakan negara. Apa ini tidak meresahkan masyarakat?” ujarnya tandas. <br /> John Palinggi menilai, penetapan status KLB nasional termasuk di Ibukota Jakarta oleh pemerintah terlalu tergesa-gesa meski sudah ada rujuan dari WHO (Badan Kesehatan Dunia). Penetapan status KLB nasional flu burung dilakukan dengan alasan karena kalau sebelumnya kasus flu burung hanya teridentifikasi di satu titik, sekarang sudah ada di dua titik. Penentuan status KLB nasional flu burung dimaksudkan untuk meningkatkan agresivitas penanganan kasus penyakit tersebut. <br /> “Memang, di koran bisa kita baca, ada korban meninggal, orang Tangerang dan Jakarta Selatan, konon akibat terinfeksi virus flu burung. Tapi publikasinya terlalu berlebihan, sepertinya firus flu burung itu sudah menjangkiti seluruh masyarakat Jakarta. Itu membuat resah masyarakat,” katanya pula. <br /> Nyatanya, penetapan Kota Jakarta dalam KLB flu burung mengundang reaksi protes. Gubenur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan, penetapan KLB flu burung seharusnya merupakan hasil konsultasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat. “Mendengar pernyataan-pernyataan seperti itu, masyarakat tentu bingung, dan mengundang tanda tanya,” kata John. <br /> Menurut John Palinggi, pemerintah perlu meneliti secara seksama bahwa ayam dan burung yang mati benar-benar terserang virus flu burung atau karena penyakit lain. “Jangan-jangan, makanan ayamnya yang bikin ayam mengantuk. Atau mungkin, makanan ayamnya mengandung racun. Semua mesti diteliti dengan baik, dan hasilnya diinformasikan secara benar,” tuturnya. <br /> Kalau mengirim samplenya ke Hongkong, tambahnya, jawabannya hampir bisa dipastikan positif. Jawaban dari Hongkong itu sangat mungkin bukannya tanpa tujuan-tujuan bisnis. Artinya, bukan tidak mungkin nanti akan didatangkan vaksin dari HongKong, atau untuk tujuan-tujuan ekonomi lainnya. <br /> Kalau ada yang meninggal karena terkena virus flu burung, sang pasien harus dirawat dengan baik sampai sembuh. <br /> Secara khusus John menyayangkan penutupan Kebon Binatang Ragunan yang dampaknya sangat meresahkan masyarakat. Padahal untuk menghindarkan kepanikan masyarakat, penutupan Bonbin Ragunan bisa dilakukan tanpa publikasi berlebihan. <br /> Menurut John, mesti dicermati apakah pegawai atau karyawan sudah ada yang meninggal karena flu burung. Bagaimanpun Bonbin Ragunan merupakan balai konservasi. Mestinya para petugasnya lebih tahu cara mendeteksi dan mengatasi penyakit hewan, termasuk flu burung. “Kalau virus tersebut sangat berbahaya, tentu sudah banyak peternak atau pegawai Ragunan yang meninggal. Nyatanya kan tidak begitu? Tidak ada tukang ayam atau pegawai yang kerjanya membersihkan kotoran ayam yang meninggal,” katanya. <br /> John Palinggi mengingatkan, harus dihindari berbagai isu yang cenderung meresahkan masyarakat. Bagaimanapun penanggulangan isu memerlukan biaya yang sangat mahal. Uang negara pun tersedot karena anggaran yang seharusnya untuk kebutuhan lain terpaksa disalurkan untuk mengatasi isu tersebut. Dampak lebih serius, ekonomi rakyat bisa terancam ambruk. <br /> Sebagai gambaran, untuk mengatasi kasus flu burung yang mencuat di media massa, Juli lalu, pemerintah menetapkan anggaran penanganan sebesar Rp 158 miliar. Tapi dengan kian berkembangnya kasus flu burung kali ini yang menjadi berskala nasional, dibutuhkan lebih banyak lagi dana untuk pencegahan penyebaran virus flu burung di daerah-daerah. <br /> Dari laporan terakhir, Depkes telah menyiagakan 44 rumah sakit rujukan untuk kasus kejangkitan flu burung ini, di samping telah menyiapkan laboratorium di delapan provinsi. “Saya kira, kita mesti cerdas menyikapi kebijakan tersebut. Pertanyaan saya, tidak adakah masalah yang lebih penting dan perlu mendapatkan dana besar daripada kasus flu burung? Di tengah krisis, kita mesti hati-hati menggunakan anggaran yang sudah sangat terbatas itu,” kata John. (Bambang Soepatah) <br /><br />sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=122380Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-78505462582296139882011-04-04T21:08:00.000-07:002011-04-04T21:12:13.303-07:00tanggung jawab orangtua kepada anaknyatema : manusia dan tanggung jawab<br /><br />Melahirkan merupakan tugas dan keutamaan seorang wanita, yang secara otomatis akan menjadi seorang ibu begitu ia melahirkan. Keutamaan ini memang diberikan Allah Swt khusus kepada kaum wanita. Tidak pernah tercatat dalam sejarah seorang lelaki melahirkan.<br /><br />Mendidik, apakah ia juga dikhususkan kepad kaum wanita saja? Tentu saja tidak. Mendidik anak adalah tugas dan tanggung jawab seorang ayah. Namun dalam kesehariannya, anak lebih dekat dan lebih banyak berinteraksi dengan ibunya. Oleh karena itu, baik buruknya si anak sangat tergantung dengan pendidikan yang diberikan dan ditanamkan oleh kedua orangtua, terutama ibu.<br /><br />Memilihkan ibu yang baik bagi anak adalah merupakan tanggung jawab seorang ayah kepada anaknya. Ini berarti si anak berhak untuk mendapatkan ibu yang shalihah. Kalau ini tidak terpenuhi, maka sang ayah telah merampas hak anaknya untuk memiliki ibu yang shalihah.<br /><br />Untuk mendapatkan pasangan hidup yang shalihah tentu saja tidak mudah. Jika ingin mendapatkan istri seshalihah Fatimah ra, maka jadilah seshalih Ali bin abi Thalib. Begitu juga sebaliknya. Firman Allah Swt, “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula).<br /><br />Berbicara tentang “Peran Ibu dalam Melahirkan dan Mendidik Generasi Qur’ani” tentu saja tidak lepas dari pembicaraan tentang sosok ibu yang shalihah yang dari rahimnya akan lahir generasi qur’ani tersebut. Sebelum menjadi ibu seorang wanita akan melewati fase-fase yang panjang. Bayi perempuan yang menggemaskan, gadis cilik yang lucu, remaja putri yang pandai menjaga pergaulannya, gadis shalihah yang siap menikah dan fase terakhir sebelum menjadi ibu adalah menjadi seorang istri. Jadi, sebelum seorang wanita mendidik, ia juga sudah harus melewati masa-masa dididik oleh kedua orangtuanya. Ini merupakan mata rantai yang sangat panjang, karena akan menentukan bagaimana generasi yang akan lahir dari rahim seorang wanita tersebut. Kita berharap semoga kita semua terdidik dalam lingkungan yang Islami sehingga kita bisa menerapkan segala kebaikan yang telah diajarkan oleh orangtua kita tersebut kepada anak cucu kita.<br /><br />Bagi kaum lelaki yang ingin memiliki keturunan yang shalih, maka ia berkewajiban mencari dan memilih pasangan yang terdidik dalam lingkungan yang Islami. Rasulullah berabad-abad yang lalu telah menuntun kita dalam memilih pasangan yang tepat. “Wanita dinikahi karena 4 perkara, karena kecantikannya, nasab (keturunannya), hartanya dan agamanya. Maka pilihlah berdasarkan agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” Bila seorang lelaki telah memilih istri berdasarkan hadits Nabi ini maka insya Allah generasi qur’ani yang kita idam-idamkan pun akan terwujud.<br /><br />Sedangkan untuk pihak wanita, bila ingin memilih calon suami maka panduannya dari Rasulullah adalah hadits berikut, ”Apabila datang kepada kalian seorang pemuda yang kalian suka agama dan akhlaqnya, maka nikahkanlah dia dengan putri kalian. Bila tidak, maka pasti terjadi bencana dan kerusakan besar di muka bumi” (HR At-Tirmidzi).<br /><br />Sekarang marilah kita lihat bagaimana para sahabat Rasul memilihkan jodoh untuk anak-anak mereka. Suatu hari Khalifah Umar ibn Khattab berjalan-jalan di malam hari di kota Madinah untuk mengontrol situasi kota Madinah dan mengecek kebenaran berita para menteri dan walikota tentang keadaan rakyatnya.Saat itu Khalifah mengajak seseorang sebagai temannya.Ketika mereka akhirnya kecapaian, mereka pun bersandar di sebuah dinding rumah penduduk. Tak lama Khalifah Umar mendengar seorang ibu yang tinggal di rumah itu menyuruh anak gadisnya untuk mencampur susu yang akan mereka jual keesokan harinya dengan air. Si gadis menolak.“Apakah ibu tidak mendengar pesan Khalifah Umar agar kita tidak mencampur susu dengan air?” kata si anak gadis itu. Lantas sang ibu berkata, “Kau turuti sajalah perintahku, di sini sekarang tidak ada Khalifah” Lalu anaknya berkata, “Demi Allah, aku tidak akan melakukannya. Memang benar Khalifah saat ini tidak berada di sini, tapi bukankah Tuhan Khalifah selalu memperhatikan kita? Aku tidak mau berbuat maksiat kepada Allah, juga tidak mau melanggar peraturan dari Khalifah”<br /><br />Umar bin Khattab yang mendengar perkataan si gadis shalihah tadi lantas pulang dan memanggil anaknya yang bernama ‘Ashim. Ia ingin menikahkan anaknya dengan gadis penjual susu tersebut. ‘Ashim setuju, maka si gadis penjual susu itu pun menjadi menantu seorang Khalifah yang terkenal dengan keadilannya, Umar bin Khattab. Hasil perkawinan yang penuh berkah ini melahirkan seorang putri yang shalihah yang kemudian dari rahimnya lahirlah seseorang yang terkenal bertaqwa, zuhud dan adil, Umar bin Abdul ‘Aziz.<br /><br />Umar bin Abdul ‘Aziz, yang lebih dikenal dengan Khulafaur Rasyidin yang kelima itu mewarisi ketaqwaannya dari neneknya, sang penjual susu tadi. Lihatlah bagaimana seorang perempuan yang shalihah bisa mencetak generasi qur’ani. Dikisahkan bahwa pada salah satu lebaran, putri-putri Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz meminta baju baru untuk menyambut lebaran tersebut. Ketika itu Umar bin Abdul ‘Aziz sedang tidak memiliki uang. Setelah didesak oleh putri-putrinya maka beliaupun memerintahkan pegawainya yang bertugas menjaga baitul mal untuk mengeluarkan gaji bulan depannya.Ternyata si pegawai ini tidak mau melaksanakan perintah Khalifah. Dia berkata,”Apakah Anda ingin mengambil gaji bulan depan Anda? Apa Anda yakin akan hidup sampai bulan depan (sehingga Anda berhak atas gaji itu)?” Lalu Khalifah menepuk kepalanya dan berkata pada pegawainya tersebut, “Sungguh kamu diberkati karena telah menjadi pemberi nasehat yang amanah” Kemudian Umar bin Abdul ‘Aziz menoleh kepada putri-putrinya dan berkata, “Apakah kalian mau memakai pakaian baru sedangkan ayah kalian masuk ke dalam neraka karena itu?”<br /><br />Selain gadis penjual susu yang menjadi nenek Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz ini, masih banyak lagi nama-nama wanita yang tercatat dalam sejarah telah berhasil melahirkan dan mendidik generasi qur’ani. Beberapa di antaranya adalah Ummul Fadhl yang memiliki putra yang digelar al-bahr(lautan) karena keluasan ilmunya. Dialah Abdullah bin Abbas, yang mendapat doa dari Nabi Muhammad Saw, “Ya Allah pahamkanlah dia agama dan anugrahkan dia kemampuan dalam hal ta’wil” Dengan doa ini dan juga didikan Ummul Fadhl maka Abdullah bin Abbas menjadi ahli fiqh sekaligus ahli tafsir yang terkenal.<br /><br />Ada lagi Al-Khansa’, yang merelakan bahkan mengharapkan kesyahidan keempat putranya dalam perang A-Qadisiyah melawan tentara Romawi.Kita juga mengenal Ummu Aiman, ibu asuh Rasulullah yang sangat setia dan mencintai Rasulullah. Fatimah binti Asad, wanita yang mendidik Nabi setelah Abdul Muthalib wafat. Dialah ibu dari pejuang yang gagah berani, Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib, nenek dari dua pemuda pemimpin para pemuda surga Hasan ra dan Husain ra, ibu dari pahlawan gagah berani yang gugur sebagai syahid dalam perang Mu’tah, Ja’far bin Abu Thalib.<br /><br />Selanjutnya ada pula Ummu Sulaim, yang mas kawinnya ketika ia menikah adalah islamnya sang calon suami. Dia adalah ibu dari Anas bin Malik, seorang tokoh periwayat hadits Nabi Saw. Sungguh besarlah peran Ummu Sulaim ini yang telah mendidik Anas bin Malik dengan iman dan taqwa sejak ia masih kecil.<br /><br />Ada lagi Ummu Umarah, wanita gagah yang terjun langsung dalam berbagai pertempuran bersama Rasulullah Saw, di antaranya perang Uhud, Khaibar, Hunain, dan perang Yamamah menumpas kaum murtad. Dari rahimnya juga lahir seorang mujahid yang tak takut mati, Habib bin Zaid. Ia syahid karena dibunuh oleh Musailamah al Kadzab dengan memotong anggota tubuhnya satu persatu.<br /><br />Masih ingat dengan ‘Asma’ binti Abu Bakar yang membantu mempersiapkan perjalanan hijrah ayahnya dan Rasulullah? Sahabat Rasul yang satu ini termasuk wanita pertama yang memeluk Islam.Dari rahimnyalah lahir bayi pertama yang dilahirkan di negeri hijrah, Madinah. ‘Asma’ binti Abu Bakar adalah istri dari Zubair bin Awwan, salah satu dari sepuluh sahabat yang dijanjikan surga, dan ibu Abdullah bin Zubair yang syahid di tangan al Hajjaj.<br /><br />Kabsyah binti Rafi’, ibu dari seorang mujahid yang kematiannya mengguncangkan ‘Arsy di langit. Kabsyah binti Rafi’ dikenal dengan kunyah Ummu Sa’ad. Ketika terjadi perang Badar, dua putranya yakni Sa’ad bin Muadz dan ‘Amr bin Muadz ikut ke Badar untuk berjihad di jalan Allah. Ummu Sa’ad sangat bahagia dengan bergabungnya kedua putranya dalam peperangan tersebut. Dia tidak khawatir sedikitpun dengan kehilangan kedua anaknya tersebut jika mereka gugur di medan juang, dan semangat itu ditanamkannya kepada kedua anaknya sehingga mereka tidak gentar sedikitpun menghadari peperangan tersebut, meski jumlah pasukan muslimin sangat kecil dibanding pihak Quraisy.<br /><br />Kita juga tak mungkin lupa dengan Sumayyah, wanita pertama yang syahid dalam Islam. Dia beserta suami dan anaknya dengan keimanan tinggi mempertahankan agama sampai nyawanya berpisah dengan jasad. Begitu juga dengan Shafiyyah binti Abdul Muthalib yang mendidik putranya Zubair bin Awwam dengan keras dan penuh keprihatinan. Ia mengajari Zubair yang ketika itu masih kecil menunggang kuda dan menggunakan senjata, serta mengarahkan Zubair agar permainannya terfokus untuk belajar memanah dan memperbaiki busur. Shafiyyah juga tidak segan-segan menyuruh putranya untuk melaksanakan tugas-tugas yang beresiko tinggi dan berbahaya.<br /><br />Itulah beberapa di antara wanita-wanita di zaman Rasul dan sahabat yang telah berperan besar dalam melahirkan dan mendidik generasi qur’ani.Bagaimanakah dengan zaman kita ini? Masih adakah wanita-wanita seperti para shahabiyat tersebut? Jawabannya tentu ada dan akan terus ada selama kita memegang teguh ajaran Islam yang dibawa oleh Rasululah Saw ini. Ummu Farhat adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang mampu melahirkan dan mendidik generasi qur’ani di zaman era globalisasi ini. Ia memiliki 5 orang anak lelaki yang kesemuanya berjihad di jalan Allah untuk membebaskan Palestina dari jajahan Israel. Tiga orang anaknya telah syahid, sedangkan yang satunya cacat karena disiksa oleh tentara Israel. Anaknya yang satu lagi adalah seorang anggota parlemen di Gaza dan sampai sekarang masih mendekam dalam penjara Israel dengan hukuman 500 tahun penjara.Kelima anaknya ini adalah para penghapal alqur’an.<br /><br />Ahlam At-Tamimi, seorang wanita Palestina yang ditawan Israel dalam penjaranya dengan hukuman 16x penjara seumur hidup, karena dia telah membunuh beberapa orang tentara Israel. Dia juga membantu menyediakan fasilitas untuk mujahidin yang melakukan bom syahid, yang menewaskan puluhan tentara zionis Israel.<br /><br />Subhanallah, sungguh mereka adalah para wanita yang mulia. Akankah kita mencontoh mereka? Tentu saja, Insya Allah. Namun bagaimanakah caranya agar kita dapat berperan sempurna sebagai ibu pencetak generasi qur’ani? Mampukah kita mendidik anak-anak kita jika kita sendiri masih belum terdidik? Ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan yang sangat membahayakan ini?<br /><br />Seperti yang telah disebutkan di atas tadi, jika ingin mendapatkan istri seshalihah Fatimah ra, maka jadilah seshalih Ali bin abi Thalib.Jika ingin mendapatkan anak yang shalih dan menjadi generasi qur’ani, maka kitalah sebagai orangtua yang pertama sekali harus menjadi shalih dan shalihah. Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang tidak memiliki tidak akan bisa memberi” Karena itu jika ingin memberikan pendidikan agama yang baik pada anak-anak kita, maka kita harus memiliki dan menjalankan ajaran agama tersebut terlebih dahulu.<br /><br />Ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak-anaknya, Karena pada ibulah seorang anak banyak belajar.Begitu lahir, anak belajar menyusui dari ibu, belajar tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, mengucapkan kata pertama, semuanya dengan bantuan ibu. Ibulah yang paling banyak menghabiskan waktu untuk mengurus sang anak dan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya dari ke hari ke hari. Maka tidaklah salah jika kita katakan bahwa setiap tokoh besar yang memiliki andil penting dalam menaklukkan berbagai belahan negeri dan kerajaan musuh, serta memiliki nama harum yang disebut-sebut sepanjang masa, selalu dibesarkan dan belajar dari kepribadian seorang ibu yang agung lagi mulia.<br /><br />Bagi setiap ibu yang ingin keturunannya menjadi generasi qur’ani, hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:<br />1. Susukanlah mereka dengan Air Susu Ibu secara eksklusif selama 6 bulan dengan lanjutan ASI dan makanan tambahan sampai mereka berusia 2 tahun. Sedapat mungkin hindarkan memberi anak-anak susu formula, karena sebaik apapun susu formula, ASI tetaplah yang paling utama, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang telah disediakan Allah Swt dalam tubuh seorang ibu.<br />2. Doakanlah anak-anak kita dengan kebaikan, karena doa seorang ibu adalah doa yang maqbul. Biasakanlah berkata yang baik di depan anak-anak, dan jangan ucapkan kata-kata keji, seperti cacian dan makian terhadap anak. Ingatlah, betapa banyak orangtua yang mengatakan anaknya, “bodoh, pemalas, cengeng” dan ungkapan-ungkapan bernada negatif lainnya menghasilkan anak-anak yang sesuai label atau cap yang diberikan.<br />3. Ajarkan anak-anak untuk selalu berdoa di setiap saat, agar tertanam di hati mereka rasa takut dan berharap hanya kepada Allah.<br />4. Ajarkan mereka Alqur’an, kebaikan dan akhlaq karimah, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.<br />5. Jauhkan mereka dari pengaruh buruk tv, hp, komputer dan segala media yang merusak fisik dan mental mereka.<br />6. Gunakan metode dongeng dan cerita dalam mendidik anak.<br />7. Perbanyak waktu bersama anak-anak, sehingga kedekatan anak dan ibu akan terjalin. Jika anak dan ibu memiliki ikatan batin yang kuat, maka akan mudah bagi si ibu untuk mendidik dan mengarahkan anaknya.<br />8. Beri mereka makanan bergizi yang halal, karena dengan makanan halal lah generasi qur’ani akan terwujud.<br />9. Ajari mereka permainan yang dapat mengasah otak, fisik dan mental mereka.<br />10. DIDIK ANAK SEJAK DALAM KANDUNGAN.<br /><br />Dengan beberapa hal di atas, disertai tekad dan semangat yang tinggi, mudah-mudahan cita-cita setiap ibu yang ingin mendapatkan anak yang shalih dan menjadi generasi qur’ani akan terwujud. Amin. Wallahu a’lam bishshawab.<br /><br />sumber : http://www.isykarima.com/ummahaat/151-peran-ibu-dalam-melahirkan-dan-mendidik-generasi-qurani.htmlAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-73427597577027067602011-04-04T20:45:00.000-07:002011-04-04T20:54:40.792-07:0010 pandangan utama yang keliru mengenai Islamtema : manusia dan pandangan hidup<br /><br />Tulisan di bawah menjabarkan sepuluh (10) pandangan utama yang keliru mengenai Islam yang berkembang di kalangan non-muslim sekarang ini.<br /><br /><br /> 1. Umat Muslim Adalah Biadab, Teroris dan Ekstrimis<br /> 2. Islam Menindas Kaum Wanita<br /> 3. Umat Muslim Menyembah Tuhan Yang berbeda<br /> 4. Islam Disebarkan Dengan Jalan Kekerasan dan Tidak Memberikan Toleransi Kepada Agama Lain<br /> 5. Seluruh Umat Muslim Adalah Orang Arab<br /> 6. Negara Islam (Louis Farrakhan) Adalah Bagian Dari Umat Muslim<br /> 7. Semua Pria Muslim Ber-Isteri 4 Orang<br /> 8. Umat Muslim Adalah Barbar dan Primitif<br /> 9. Muhammad Adalah Penemu Islam dan Umat Muslim Menyembahnya<br /> 10. Umat Muslim Tidak Percaya Kepada Yesus (Nabi Isa AS) dan Nabi-Nabi Lainnya<br /><br /><br />01. UMAT MUSLIM ADALAH BIADAB, TERORIS DAN EKSTRIMIS<br />Inilah pandangan keliru yang terbesar tentang Islam, yang diakibatkan oleh berita klise dan propaganda yang terus menerus dilontarkan berbagai media. Ketika seorang yahudi bersenjata api menyerang masjid, seorang gerilyawan katholik IRA meledakan bom di wilayah pemukiman, atau milisi ortodoks Serbia yang memperkosa serta membunuh muslim yang tidak bersalah, aksi-aksi tersebut tidaklah dianggap berasal dari agama tertentu. Aksi-aksi tersebut tidak pernah dihubungkan dengan agama si pelaku.<br /><br />Namun sudah seringkali kita dengar kata-kata “Islam, Muslim Fundamentalis” dsb dikaitkan dengan kekerasan. Politik yang seringkali disebut “Negara Islam” mungkin atau tidak, mempunyai dasar-dasar Islam. Seringkali para diktator & politisi memanfaatkan nama Islam demi kepentingan dan ambisi politiknya sendiri. Kita harus ingat untuk selalu berpedoman pada sumber-sumber Islam & memisahkan Islam sebagai agama kebenaran dari semua yang selama ini digambarkan oleh media. Islam secara tata bahasa berarti “Tunduk/Patuh kepada Allah”, dan berasal dari kata dasar “damai”.<br /><br />Dalam kehidupan di dunia modern sekarang ini, Islam tampak mengagumkan atau bahkan tampak ekstrim. Barangkali hal ini disebabkan karena agama tidak men dominasi kehidupan sehari-hari di Negara Barat, sementara dalam hidup seorang muslim Islam dijadikan “cara hidup/jalan hidup/pandangan hidup” dan mereka tidak membagi dan memisahkan kehidupan dunia & keagamaannya.<br /><br />Seperti juga agama Kristen, Islam membolehkan perlawanan untuk melindungi diri, melindungi agama, atau bagi mereka yang diusir secara paksa dari tempat tinggalnya. Islam menerapkan aturan yang tegas tentang gerakan perlawanan ini termasuk larangan untuk menyakiti penduduk sipil, merusak pertanian dan lingkungan hidup.<br /><br />Dimanapun Islam melarang untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah.<br />Dalam Al-Qur’an telah disebutkan:<br />“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi janganlah melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (Quran 2:190).<br /><br />“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkal-lah kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui” (Quran 8:61).<br /><br />Perang merupakan jalan terakhir, dan dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang sesuai dengan aturan agama. Istilah “Jihad” secara bahasa berarti “perjuangan” dan menurut muslim ada 2 jenis jihad. Jihad dalam pengertian lainnya adalah perjuangan terhadap nafsu egoistis dalam diri manusia sendiri agar tercipta kedamaian dalam diri masing-masing.<br /><br />02. ISLAM MENINDAS KAUM WANITA<br />Pandangan tentang wanita muslim yang menggunakan jilbab dan dipaksa tinggal di rumah serta dilarang keluar adalah pendapat umum kebanyakan orang. Meskipun di beberapa Negara Islam menerapkan aturan yang memberatkan kaum wanita, hal tersebut tidak dipandang berasal dari Islam. Banyak dari negara tersebut tidak menerapkan aturan yang sesuai syari’ah (aturan berdasarkan hukum Islam), mereka menggunakan aturan atas dasar kebudayaan mereka sendiri yang dibuat berdasarkan jenis kelamin.<br /><br />Di sisi lain, Islam memberikan tugas dan kesamaan yang berbeda antara pria & wanita seperti yang ditetapkan dalam Al-Quran serta dicontohkan oleh Nabi SAW. Islam memandang wanita, baik yang belum menikah maupun yang sudah menikah, sebagai individu yang mempunyai hak pribadi, seperti hak untuk memiliki dan menentukan kekayaan dan memperoleh penghasilan sendiri. Mahar yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita berhak untuk digunakan sendiri, dan dia harus menjaga nama keluarganya daripada nama keluarga suaminya. Baik pria maupun wanita diwajibkan untuk berpakaian yang sopan dan menutup aurat. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik orang diantara pengikutku adalah yang menghormati dan memperlakukan istrinya dengan baik”.<br /><br />Bentuk kekerasan apapun terhadap wanita dan memaksakan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan mereka tidak diperbolehkan. Pernikahan seorang muslim merupakan hal sederhana, masing-masing dibebaskan untuk mengadakan akad nikah yang sah termasuk syarat-syaratnya. Tradisi pernikahan seperti ini sangat bervariasi di satu negara maupun di negara lainya. Perceraian tidaklah disukai Allah, meskipun hal itu dibolehkan sebagai jalan terakhir. Menurut Islam, seorang gadis muslim tidak bisa dipaksa untuk menikah dengan pasangan yang tidak disukainya, orang tuanya seharusnya menyarankan sang gadis untuk memilih pasangan yang sesuai baginya.<br /><br />03. UMAT MUSLIM MENYEMBAH TUHAN YANG BERBEDA<br />Allah diambil dari bahasa Arab yang berarti Tuhan. Allah bagi muslim adalah Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Mulia, yang menurut bahasa Arab berarti bahwa hanya satu-satunya Tuhan dan tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya.<br /><br />Allah artinya sama dengan “Tuhan” bagi orang-orang Yahudi, juga Yesus Kristus bagi orang-orang Nasrani. Tuhan berarti sama dengan di dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam. Allah adalah Tuhan yang sama yang disembah oleh muslim, kristen dan yahudi. Muslim yakin bahwa kedaulatan Allah harus diakui baik dalam beribadah maupun dalam janji untuk mematuhi ajaran dan perintah-Nya yang disampaikan melalui Nabi serta Rasul-Nya yang diutus di beberapa tempat sepanjang sejarah.<br /><br />04. ISLAM DISEBARKAN DENGAN JALAN KEKERASAN DAN TIDAK MEMBERIKAN TOLERANSI KEPADA AGAMA LAIN<br />Banyak buku teks pelajaran di sekolah-sekolah yang menggambarkan seorang laki-laki Arab berkuda dengan pedang di satu tangan dan Al-Quran di tangan lainnya berusaha memaksa orang untuk masuk agama Islam. Tentu saja hal ini bukanlah gambaran sejarah yang benar. Islam selalu menghormati dan memberikan kebebasan untuk beragama kepada siapapun.<br /><br />Dalam Al-Quran disebutkan : “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesunguhnya Allah menyukai orang- orang yang berlaku adil” (Quran 60:8).<br /><br />Kebebasan beragama juga telah disebutkan dalam Al-Quran : “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah” (Quran 2:256).<br /><br />Seorang Misionaris Kristen, T.W. Arnold memberikan pendapatnya tentang pertanyaan seputar penyebaran Islam : “… hal apapun yang diatur untuk memaksakan menerima Islam, atau bentuk-bentuk penganiayaan yang sistematis untuk membasmi agama Kristen, sama sekali tidak kami dengar. Jika para Khalifah terpilih ini ingin melakukan tindakan seperti itu, tentu mereka sudah membinasakan Kristen dengan mudah seperti Ferdinand dan Isabella yang mengusir Islam dari Spanyol, atau Louis XIV yang menyebarkan agama Protestan …”<br /><br />Sudah merupakan aturan dalam hukum Islam untuk melindungi hak-hak dan status kaum minoritas. Itulah sebabnya tempat-tempat ibadah non-Islam berkembang di seluruh bumi Islam. Sejarah telah menunjukkan banyak contoh toleransi muslim terhadap agama lain.<br />Ketika Khalifah Umar bin Khattab memasuki Yerusalem pada tahun 634M, Islam menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh umat beragama di kota itu. Selain menyatakan kepada penduduk bahwa kehidupan dan kekayaan mereka akan aman, serta tempat ibadah mereka tidak akan diambil alih, Beliau juga meminta pendeta-pendeta Kristen Spronius untuk ikut bersama Beliau mengunjungi semua tempat suci dan tempat ibadah.<br /><br />Hukum Islam juga mengijinkan kaum minoritas non-muslim untuk membuat pengadilan sendiri. Kehidupan dan kekayaan semua penduduk di Negara Islam dianggap suci baik itu milik muslim maupun non-muslim.<br /><br />Rasisme bukanlah bagian dari Islam, Al-Quran menyebutkan tentang kesamaan derajat manusia dan betapa manusia sama di hadapan Allah :<br />“Hai manusia, sesunguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Quran 49:13).<br /><br />05. SELURUH UMAT MUSLIM ADALAH ORANG ARAB<br />Masyarakat muslim di dunia berjumlah sekitar 1,2 milyar. 1 dari 5 orang di dunia adalah muslim. Muslim terdiri dari berbagai ras, suku bangsa & budaya dari seluruh dunia -Filipina sampai Nigeria-, mereka bersatu dalam agama<br />Islam.<br />Hanya sekitar 18% muslim yang tinggal di negeri Arab, sementara komunitas muslim terbesar adalah di Indonesia.<br />Kebanyakan muslim tinggal di Pakistan Timur. 30% muslim tinggal di wilayah India, 20% di Gurun Sahara Afrika, 17% di Asia Tenggara, 18% di Arab, dan 10% di Uni Soviet & Cina.<br />Turki, Iran dan Afghanistan terdiri dari 10% muslim non-Arab di Timur Tengah.<br /><br />Meskipun muslim menjadi kaum minoritas di hampir setiap negara, termasuk di Amerika Latin dan Australia, tetapi kebanyakan muslim tinggal di Rusia dan Negara/Pemerintahan baru yang merdeka, India dan Afrika Bagian Tengah. Sementara itu di Amerika ada sekitar 6 juta muslim tinggal di negara tersebut.<br /><br />06. NEGARA ISLAM (Louis Farrakhan) ADALAH BAGIAN DARI UMAT MUSLIM<br />Islam dan Negara Islam (Nation of Islam yang dibangun oleh Louis Farrakhan) adalah 2 hal yang berbeda. Muslim menganggap bahwa kelompok tersebut hanyalah merupakan satu dari banyak cara ibadah yang mengunakan nama Islam untuk kepentingannya sendiri. Satu hal yang sama di antara keduanya adalah bahasa yang digunakan. Pemilihan nama “Negara Islam” adalah keliru, agama ini seharusnya disebut Farrakhanisme, karena nama pelopornya adalah Louis Farrakhan.<br /><br />Islam dan Farrakhanisme secara fundamental banyak mempunyai perbedaan. Misalnya, pengikut Farrakhan percaya dengan rasisme dan “orang kulit hitam” adalah orang suci sehingga merekalah yang mempunyai derajat dan berkuasa. Sedangkan Islam tidak mengenal rasisme dan semua orang mempunyai derajat sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan seseorang. Banyak sekali contoh-contoh teologis yang menunjukkan bahwa ajaran suatu negara tidak sesuai dengan kebenaran Islam. Banyak kelompok di Amerika yang menyatakan melaksanakan Islam dan menyebut pengikutnya muslim.<br /><br />Siapapun yang serius mempelajari Islam seharusnya meneliti dan menemukan kebenaran Islam. Hanya ada 2 sumber otentik yang menjadi pedoman setiap muslim yaitu 1. Al-Quran, dan 2. As-Sunnah atau Al-Hadits. Berbagai pengajaran yang berlabelkan “Islam” yang bertentangan ataupun divariasikan dengan pemahaman dasar-dasar agama secara langsung dan bentuk praktek-praktek Islam seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al- Hadits harus ditolak dan agama seperti ini harus dianggap sebagai Islam palsu. Di Amerika banyak sekali Islam palsu, Farrkhanisme adalah salah satunya.<br /><br />Sebenarnya faham-faham tersebut tidak boleh menyebut dirinya muslim dan beragama Islam, seperti Bahaisme yang disebut sebagai cabang Islam, tetapi penganut Bahaisme tidak menyebut dirinya Muslim ataupun agama mereka adalah Islam. Sesungguhnya Bahaisme bukanlah Islam sebagaimana Farrakhanisme yang bukan Islam.<br /><br />07. SEMUA PRIA MUSLIM BER-ISTERI 4 ORANG<br />Agama Islam terbuka bagi semua masyarakat sepanjang jaman dan sangat cocok untuk kondisi masyarakat yang pada umumnya berbeda-beda. Keadaan membolehkan untuk menikah lagi asal haknya tetap terjamin, dan menurut Al-Quran, hanya dengan syarat jika suaminya benar-benar berlaku adil. Tidak seorang wanitapun yang bisa dipaksa untuk menerima pernikahan seperti ini jika mereka tidak menginginkannya, dan mereka juga mempunyai hak untukmembatalkan pernikahan tersebut.<br /><br />Poligami bukan merupakan perintah, juga bukan merupakan anjuran, tetapi hanya dibolehkan.<br />Pandangan tentang “Syeikh dan selir-selirnya” tidaklah konsisten dengan Islam, karena seorang laki-laki dibolehkan untuk mempunyai paling banyak 4 istri jika dia bisa memenuhi syarat-syarat yang cukup berat yaitu memperlakukan masing-masing istrinya dengan adil dan menyediakan rumah yang terpisah untuk mereka, dsb.<br /><br />Ijin untuk melakukan poligami tidak dikaitkan dengan kepuasan nafsu belaka. Tetapi lebih dikaitkan dengan rasa iba terhadap para janda dan anak-anak yatim. Al-Quran membatasi dan menetapkan syarat untuk praktek poligami di antara orang-orang Arab, yang mempunyai istri 10 orang atau lebih dan menjadikan mereka sebagai “simpanan”.<br /><br />Hal yang benar dan akurat jika dikatakan Islam melakukan pengaturan atas praktek poligami, membatasinya, membuatnya lebih manusiawi dan memberikan hak serta status yang sama bagi semua istri.<br /><br />Apa yang dimaksudkan dalam Al-Quran adalah bahwa, secara keseluruhan poligami dapat dilakukan jika perlu. Sudah jelas bahwa aturan Islam adalah monogami dan bukan poligami. Persentase muslim yang melakukan poligami sangat kecil sekali. Namun, ijin melakukan poligami ini disesuaikan dengan pandangan Islam tentang sifat alamiah pria dan wanita, berbagai macam kebutuhan sosial, serta keanekaragaman budaya.<br /><br />Pertanyaannya adalah, seberapa jauh fleksibilitas yang ada dalam Islam, juga tentang kebenaran dan kejelasan dalam Islam berkaitan dengan masalah yang timbul di dalam prakteknya. Dari pada menerima kemunafikan dan kerelaan yang semu, Islam mempelajari lebih dalam lagi tentang masalah-masalah yang dihadapi individu-individu manusia dan masyarakat, dan memberikan legitimasi serta solusi-solusi yang jelas yang lebih bermanfaat daripada jika mereka menolaknya. Sudah tentu istri kedua harus dinikahi secara sah serta diperlakukan dengan baik daripada menjadi istri simpanan yang tanpa hak ataupun ketetapan yang sah.<br /><br />08. UMAT MUSLIM ADALAH BARBAR DAN PRIMITIF<br />Salah satu penyebab menyebarnya Islam dengan cepat dan damai adalah kesederhanaan doktrin-doktrin Islam yang mengajak untuk menyembah hanya kepada satu Tuhan yaitu Allah.<br />Manusia terus diperintahkan untuk menggunakan akal pikirannya. Sehingga dalam waktu yang tidak lama, peradaban berkembang, lembaga pendidikan didirikan, semuanya berlangsung seperti yang disabdakan oleh Nabi SAW, “Menuntut ilmu adalah perintah bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan”.<br /><br />Perpaduan ide di Timur dan Barat, pemikiran baru dan lama, menyebabkan terjadinya berbagai kemajuan besar di berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti kedokteran, matematika, fisika, astronomi, geografi, arsitektur, seni, sastra, dan sejarah. Banyak sistem yang sangat penting seperti aljabar, angka Arab, dan konsep angka nol (sangat penting dalam kemajuan matematika), ditemukan orang-orang Eropa pada abad pertengahan dari Islam.<br />Alat-alat canggih yang memungkinkan perjalanan orang-orang Eropa dalam penemuan tersebut berhasil dikembangkan, termasuk astrolabel, kuadran serta peta navigasi yang presisi dan akurat.<br /><br />09. MUHAMMAD ADALAH PENEMU ISLAM DAN UMAT MUSLIM MENYEMBAHNYA<br />Muhammad lahir di Makkah pada tahun 570. Sejak ayahnya meninggal sebelum Beliau dilahirkan, dan tidak lama kemudian disusul oleh ibunya dan kakek Beliau, Beliau dibesarkan oleh pamannya yang berasal dari kaum bangsawan suku Quraisy.<br />Ketika Beliau dewasa, Beliau dikenal karena kejujurannya, kemurahan hati dan ketulusannya, sehingga beliau dibutuhkan karena kemampuannya dalam mengadili perselisihan. Para sejarawan menggambarkan pribadi Beliau sebagai orang yang tenang dan penuh pemikiran. Muhammad benar-benar agamis, dan karenanya menjadikan Beliau dibenci di kalangan masyarakatnya sendiri yang saat itu tengah mengalami dekadensi.<br /><br />Telah menjadi kebiasaan Beliau untuk berdiam diri/merenung/bertafakkur, dari waktu ke waktu di Goa Hira di dekat Makkah. Pada usia 40 tahun, ketika sedang berdiam diri di Goa Hira tersebut, Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril. Wahyu ini yang diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, kemudian dikenal sebagai Al-Quran.<br />Beliau segera menerima wahyu yang disampaikan melalui Malaikat Jibril dan mengajarkan kebenaran yang Allah turunkan kepadanya, sehingga Beliau dan sedikit pengikutnya kemudian mengalami penganiayaan yang berat sampai akhirnya pada tahun 622 Allah memerintahkan untuk pindah/hijrah.<br /><br />Peristiwa Hijrah, perjalanan dari Makkah menuju Madinah inilah yang menandai permulaan penanggalan/kalender Islam. Setelah beberapa tahun, Nabi SAW dan pengikutnya kembali ke Mekkah, dimana Beliau memaafkan musuh-musuhnya dan kemudian membangun Islam dengan kokoh.<br /><br />Sebelum Nabi SAW wafat pada usia 63 tahun, penduduk Arab yang terbanyak adalah Muslim, dan bersamaan dengan 1 abad wafatnya Beliau, Islam telah menyebar hingga ke Spanyol bagian barat, dan Cina bagian timur. Beliau wafat dengan meninggalkan kurang dari 5 kekayaan atas namanya.<br /><br />Ketika Muhammad SAW dipilih untuk menyampaikan wahyu Allah, Beliau tidak dianggap sebagai “penemu” Islam, karena muslim menganggap Islam adalah agama yang sama yang memberikan petunjuk kepada seluruh umat manusia seperti yang telah diturunkan kepada para Nabi di jaman-jaman sebelumnya. Muslim yakin semua Nabi seperti Nabi Adam AS, Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan lainnya diturunkan untuk memberikan petunjuk kepada umat mereka.<br /><br />Setiap Nabi dikirim sebagai utusan Allah kepada masing-masing umatnya, tetapi Muhammad SAW dikirim Allah kepada seluruh umat manusia. Muhammad adalah Nabi serta Rasul terakhir yang dikirimkan Allah untuk menyampaikan ajaran Islam. Muslim memuja dan menghormati Beliau atas apa yang telah Beliau sampaikan dan atas dedikasi Beliau, tetapi muslim tidak menyembah Beliau.<br /><br />Dalam Al-Quran disebutkan : “Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi” (Quran 33:45-46).<br /><br />10. UMAT MUSLIM TIDAK PERCAYA KEPADA YESUS (NABI ISA AS) DAN KEPADA NABI-NABI LAINNYA<br />Umat Muslim menghormati dan memuja Isa AS (Yesus) serta mengharapkan kehadirannya kembali. Muslim menjadikan Isa AS sebagai salah satu utusan Allah yang terbaik bagi seluruh umat manusia. Seorang muslim tidak hanya menyebut “Isa”, tetapi selalu menambahkan “alaihissalam” (disingkat AS). Al-Quran menegaskan kelahirannya yang suci (Surat Maryam), dan Maria/Maryam dianggap sebagai wanita tersuci di antara semua mahkluk.<br /><br />Dalam Al-Quran hal tersebut diceritakan sebagai berikut :<br />“Dan (Ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata : “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’-lah bersama orang-orang yang ruku’. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad), padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.<br /><br />(Ingatlah), ketika malaikat berkata : “Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat yang datang dari pada-Nya, namanya Al-Masih Isa Putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa, dan dia termasuk di antara orang-orang yang shaleh.<br /><br />Maryam berkata : “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku punya anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun”. Demikianlah Allah menciptakan apa yang di kehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya : “Jadilah” lalu jadilah dia” (Quran 3:42-47).<br /><br />Isa AS dilahirkan dengan keajaiban seperti halnya ketika Adam AS diturunkan sebagai manusia pertama tanpa adanya ayah :<br />“Sesunguhnya, misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya : “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia” (Quran 3:59).<br /><br />Selama tugas kerasulannya, Isa AS menunjukkan banyak mukjizat.<br />Dalam Al-Quran disebutkan :<br />“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka) : “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah, dan aku menyembuhkan orang-orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang-orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan orang-orang mati dengan seizin Allah, dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sunguh-sunguh beriman” (Quran 3:49).<br /><br />Baik Muhammad SAW maupun Isa AS tidak diturunkan untuk mengubah doktrin dasar untuk menyembah hanya kepada Allah seperti yang sudah disampaikan oleh Nabi-nabi terdahulu, tetapi untuk menegakkan dan memperbaharuinya.<br /><br />Dalam Al-Quran di jelaskan :<br />“Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku” (Quran 3:50).<br /><br />Rasulullah Muhammad SAW bersabda :<br />“Barang siapa yang yakin bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak menyekutukan-Nya, dan bahwa Muhammad SAW adalah Rasul-Nya, bahwa Isa AS adalah Nabi dan Rasul Allah, ruh-Nya yang ditiupkan ke tubuh Maryam & tidak ada kekuatan yang melebihinya, dan bahwa Surga dan Neraka itu benar adanya, akan dimasukkan Allah ke dalam surga” (Hadits diriwayatkan oleh Bukhari). <br /><br />sumber : http://untuksemua.wordpress.com/2007/05/03/10-pandangan-utama-yang-keliru-mengenai-islam/Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-74987608476699196442011-04-04T20:41:00.000-07:002011-04-04T20:42:59.803-07:00ketidakadilan di indonesiatema : manusia dan keadilan<br /><br />Perseteruan lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia saat ini telah membuat miris semua orang, kayaknya kejadian ini telah membuat kita terbelalak, terlalu menyedihkan rasanya untuk dijalani.<br />Lembaga-lembaga penegak hukum yang kita harapkan bisa memberikan keadilan, ternyata malah menjadi biang atau sumber ketidakadilan bagi masyarakat, terutama masyarakat kecil. Ini ditenggarai dengan masing-masing pihak memberikan atau mengeluarkan statement-statement yang bukannya memberikan pencerahan hukum, malah justru masing-masing membela diri dengan berlindung dibalik dalil dan peraturan perundangan yang ada.<br />Bibit-bibit ketidak percayaan terhadap lembaga penegak hukum dari dulu sudah tumbuh subur, manakala berbagai macam kasus yang muncul tidak pernah bisa diselesaikan dengan baik dan transparan oleh kepolisian dan kejaksaan, kini ketidakpercayaan tersebut kian menjadi-jadi manakala perseteruan antar lembaga penegak hukum tersebut begitu gencar dipertontonkan diseluruh media massa dalam kasus “cicak & buaya”.<br />Dari sudut pandang yang dangkal dapat kita simpulkan bahwa ternyata keadilan itu hanya bisa kita raih dengan uang, ini berarti keadilan hanya milik orang atau kelompok atau lembaga yang punya uang. Jadi wajar saja jika orang miskin selalu kalah dalam sidang penggusuran rumah, mencuri ayam, mencuri sendal jepit, atau kejahatan-kejahatan lain yang dilakukan orang miskin yang nilainya justru sepersekianribu dari yang dilakukan para koruptor. “untuk kasus seharga ayam, maka anda harus menjual sapi agar terbebas dari jeratan hukum.”<br />Begitu juga buruh, ia selalu saja terpojokan saat didera kasus, wajar saja sebab para penegak hukum cenderung lebih mendukung pengusaha yang berlimpah uang dari pada harus repot membela buruh, ketidakadilan bagi buruh juga makin diperparah dengan ketidakberpihakan lembaga pemerintah yang menengani bidang ketenagakerjaan.<br />Ada yang sedikit lucu, manakala pemerintah (presiden) membuka kotak pos pengaduan bagi masyarakat yang mengalami, atau menyaksikan, atau mencium adanya ketidakberesan dalam lembaga penegak hukum. Presiden telah membuka PO BOX 9949 Jakarta 10000, dengan maksud mengeliminir mafia peradilan, namun yang jadi permasalahan adalah oleh siapa atau lembaga apa kasus-kasus tersebut akan diselesaikan? Polisi, Kejaksaan, KPK atau yang lain. Masihkan kita percaya jika kondisinya seperti saat ini?<br />KEKUATAN MASSA<br />Dalam menyelesaikan kasus rupanya inilah senjata pamungkas bagi kita saat ini, buruh punya pengalaman saat kasus UU No.13 th 2003 direvisi, kekuatan massa yang masive ternyata telah membuahkan hasil, begitu juga saat Presiden Soeharto tidak mau lengser, kekuatan massa mahasiswa yang kompak juga telah berhasil merubah keadaan.<br />Sambil menunggu tatanan hukum tertata dengan baik, maka kekuatan massa adalah alternatif yang harus dilakukan, untuk melawan ketidakadilan dan ketidakberesan.<br /><br />sumber : http://mantanburuh.wordpress.com/2009/11/07/kekuatan-massa-people-power/Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-80771234305672463172011-04-04T20:32:00.000-07:002011-04-04T20:33:37.418-07:00Bayi Lahir Tanpa Kaki dan Tangantema : manusia dan penderitaan<br /><br />KUPANG (Suara Karya): Peristiwa aneh terjadi di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ny Sarialang, Senin (6/3), melahirkan bayi tanpa kaki, tangan, dan dubur di Puskesmas Labuan Bajo.<br /><br /> Kepala Puskesmas Labuan Bajo Fransiskus Yamin, yang dihubungi per telepon dari Kupang pada Selasa (7/3) malam, membenarkan adanya kelahiran bayi aneh itu. Kelahirannya sendiri berjalan normal dan lancar atas bantuan dr Nyoman dibantu bidan dan sejumlah perawat di puskesmas yang dipimpinnya.<br /><br /> Yamin menjelaskan, Ny Sarialang (41), warga Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, itu masuk puskesmas rawat inap itu pada Senin (6/3) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Dalam perawatan kurang lebih dua jam, bayi aneh yang merupakan anak ke-12 Ny Sarialang tersebut lahir dengan selamat. "Tidak ada kesulitan sedikitpun dalam penanganan persalinannya. Dokter Nyoman dan para perawat membantu persalinan itu dengan baik dan lancar," katanya. Yamin juga mengakui dokter dan para perawat kaget karena bayi berkelamin laki-laki itu tidak memiliki tangan, kaki, dan dubur.<br /><br /> Menurut Yamin, untuk membantu menyelamatkan bayi aneh itu, pihaknya segera merujuk Ny Sarialang dan bayinya ke RSUD Ruteng. Kabupaten Manggarai yang baru berusia tiga tahun ini memang belum memiliki RSUD.<br /><br /> "Kita sudah merujuk bayi dan ibunya itu ke RSUD Ruteng untuk ditangani di sana dengan peralatan yang lengkap dan lebih canggih. Bayi itu membutuhkan perawatan khusus," katanya.<br /><br /> Yamin melajutkan, Ny Sarialang berasal dari keluarga tidak mampu sehingga ia dibebaskan dari biaya perawatan di Puskesmas Labuan Bajo. Pembebasan biaya perawatan di RSUD Ruteng pun bisa dilakukan asalkan keluarganya mengurus surat keterangan dari kepala desanya. (Bonne Pukan) <br /><br />sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=137661Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-88477483029972530562011-04-04T19:59:00.000-07:002011-04-04T20:34:10.263-07:00keindahan pagi Wonogiritema : manusia dan keindahan<br /><br />Siapa yang tidak kenal wonogiri ?<br />terkenal dengan makanan khas bakso wonogiri dan juga waduk gajah mungkurnya.<br />selain itu pemandangan menarik juga bisa kita dapatkan di wonogiri.<br /><br />Minggu, 13 Februari 2011 lalu bersama keluarga besar saya berkesempatan untuk menikmati keindahan pesona alam wonogiri.<br />perjalanan dimulai dari dering telpon jam 4 dini hari, Kael, keponakan saya ternyata sudah siap dan tidak sabar untuk segera berangkat..<br />membangunkan saya dari mimpi indah.<br /><br />Pukul 5 pagi kami berangkat dari Solo. Perjalanan sekitar 40 menit kami tempuh melalui jalanan yang bagus. Tujuan pertama kami mencoba mengabadikan keindahan matahari terbit di atas waduk Gajah Mungkur. Tapi kami kurang beruntung saat itu karena cuaca mendung menghalangi kehadiran matahari di pagi itu. Matahari hanya sempat menengok sebentar dari balik awan kelabu, memberikan warna merah oranye sebentar di atas horizon kemudian kembali tertutup awan kelabu.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-pw_QjYk9jDxoWyT7LcImNKcY2-S4PBL4w6bQF1JK8Q7yD6bukvT8l10EUHNQt1EUoV238SMciL9B0u950tAoxh6Eh1qLf6Ik5KWnt-S8hnNhXR7PgtJdGqT-ogAlaVjxhyiaYrXtI1-/s1600/awan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 213px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-pw_QjYk9jDxoWyT7LcImNKcY2-S4PBL4w6bQF1JK8Q7yD6bukvT8l10EUHNQt1EUoV238SMciL9B0u950tAoxh6Eh1qLf6Ik5KWnt-S8hnNhXR7PgtJdGqT-ogAlaVjxhyiaYrXtI1-/s320/awan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591929450522200802" /></a><br /><br />Tujuan kami memang bukan masuk ke dalam waduk nya atau ke taman bermain untuk keluarga. Kami lebih menyempatkan untuk menengok bukit gantole yang berada di sisi utara waduk. Disebut bukit gantole karena di lokasi ini merupakan tempat untuk peluncuran gantole. Dari atas bukit kita bisa melihat pemandangan seluruh waduk.<br /><br />Sebelum berbelok ke jalan menuju bukit kami sempat berhenti di salah satu jembatan di jalan raya samping waduk. Terlihat seseorang sedang menikmati pagi dengan memancing dan sebuah sampan tengah bersandar di tepi sungai. Momen indah yang cukup menarik apalagi ditambah background pucuk pucuk bukit yang tersapu kabut pagi.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGQrH-_p5CB7KUPXtfr9yOMa1Iz8_YrAU-744Vg0_0VwdB8XDfDmRWljCUJDkNhcLb6C0DKw77sx1IpoIxLTTQbdgo02-6lOma5ivG3thJhotaF4mds-RwZDgQZfsLBgsLF_qyECBTGkBn/s1600/gunung.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 213px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGQrH-_p5CB7KUPXtfr9yOMa1Iz8_YrAU-744Vg0_0VwdB8XDfDmRWljCUJDkNhcLb6C0DKw77sx1IpoIxLTTQbdgo02-6lOma5ivG3thJhotaF4mds-RwZDgQZfsLBgsLF_qyECBTGkBn/s320/gunung.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591929768911569954" /></a><br /><br />Perjalanan menuju bukit gantole ternyata cukup menanjak. Dengan jalan yang hanya bisa dilalui 1 mobil terbayang bagaimana kalau berpapasan dengan mobil lain. mobil bisa di parkir di ujung jalan. Dan kemudian kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menaiki tangga. Di atas bukit sudah berdiri bangunan yang biasa dipakai untuk gantole.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-RiWi8mPqX8uS_NvJz3VE3TfQWhs0i5Qj2cF9FGLr8trONbJNPyZVrfIp8HGzLnzUeIfO2_Sv3Dp33nRfEJH1zFQbta5_bcvAaV0KyznCuxDk_7Q9PGTvAd7B9OaAWMWyIiAdsgxtagmV/s1600/hutan.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 210px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-RiWi8mPqX8uS_NvJz3VE3TfQWhs0i5Qj2cF9FGLr8trONbJNPyZVrfIp8HGzLnzUeIfO2_Sv3Dp33nRfEJH1zFQbta5_bcvAaV0KyznCuxDk_7Q9PGTvAd7B9OaAWMWyIiAdsgxtagmV/s320/hutan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591930068739963218" /></a><br /><br />Pemandangan dari atas.. wow…. Bukit bukit batu terlihat masih tertutup kabut. Sedangkan di ujung horizon terlihat waduk gajahmungkur yang sekilas akan terlihat seperti siluet awan. Angin yang berhembus pelan semakin membuat kami nyaman menikmati keindahan pagi ini. Suara cericit burung yang saling bersahutan seakan iringan music klasik yang akan membawa indera kita menuju ke dimensi lain.<br /><br />Sesaat kabut pagi mulai terlihat menutupi bukit di bagian barat. saya teringat pemandangan serupa waktu menikmati indahnya hutan tropis di Kalimantan barat tahun lalu.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8fn0EGS5gEtWwjIx0NyXst6TJWeVo90wXIYSOqHEHhomvrleFagxK2FqXJajhBdbm7yGhe6cVAaKYFrdrEI0jAuYQcLnRJRNrw0VuSskFEpP7vYmiyh_fPslKOBJioe7XBCqKVRRnjizQ/s1600/as.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 205px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8fn0EGS5gEtWwjIx0NyXst6TJWeVo90wXIYSOqHEHhomvrleFagxK2FqXJajhBdbm7yGhe6cVAaKYFrdrEI0jAuYQcLnRJRNrw0VuSskFEpP7vYmiyh_fPslKOBJioe7XBCqKVRRnjizQ/s320/as.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591930353802666786" /></a><br /><br />Ternyata tidak perlu harus pergi jauh untuk bisa menikmati keindahan harmoni alam.<br /><br />sumber : http://www.landscapeindonesia.com/location/jawa/45-jawa-tengah/240-keindahan-pagi-wonogiriAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-83575013173869644932011-04-04T19:52:00.000-07:002011-04-04T19:58:16.839-07:00Simpati untuk Jepangtema : manusia dan cinta kasih<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7LVzrqbg7R_bSzxnGLSYCun9531ukUnxufeSIdnGo8qaRcA6iUvYYNxwTI937gvnPIgE8HgrsI3QCt1omtiKHwn-hzz3vTHjeDrmRev_yUqJzkaLGwCB7PuzNCwCFsR0ADyxzjHTPlcXO/s1600/gempa-tsunami-jepang4.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7LVzrqbg7R_bSzxnGLSYCun9531ukUnxufeSIdnGo8qaRcA6iUvYYNxwTI937gvnPIgE8HgrsI3QCt1omtiKHwn-hzz3vTHjeDrmRev_yUqJzkaLGwCB7PuzNCwCFsR0ADyxzjHTPlcXO/s320/gempa-tsunami-jepang4.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5591927783540013458" /></a><br /><br />Bencana gempa bumi dengan kekuatan dahsyat, 8,9 SR dan tsunami yang terjadi di Jepang beberapa waktu lalu mengingatkan kita akan bencana yang sama di Aceh dan Nias pada Desember 2004. Sebagai bangsa yang pernah merasakan hal tersebut, masyarakat Indonesia sangat menaruh simpati atas apa yang dialami penduduk kota Tokyo dan sekitarnya. Menanggapi hal tersebut Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, menyatakan Indonesia turut prihatin atas bencana yang terjadi di Jepang. “Sebagai bangsa yang bersahabat, kita turut bersimpati atas musibah yang menimpa rakyat Jepang. Presiden SBY juga sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk membantu rakyat Jepang dalam mengatasi musibah ini”.<br /><br />Mengenai kemungkinan imbas gempa Jepang ke Indonesia, sejak siang pemerintah melalui BMKG sudah menyampaikan kemungkinan potensi tsunami di wilayah Indonesia Timur. Diharapkan dengan peringatan dini tersebut, masyarakat dapat melakukan persiapan untuk evakuasi dan penyelamatan. “Kepala daerah dan aparat di lapangan harus membantu warga untuk mengatisipasi setiap kemungkinan”, ujar Dipo. Selama ini pemerintah juga secara rutin mengadakan pelatihan menghadapi gempa dan tsunami, sehingga jika ancaman datang, masyarakat dapat melakukan langkah-langkah secara tepat.<br /><br />Gempa di Jepang juga menjadi peringatan bagi kita untuk selalu waspada dan siap menghadapi bencana alam. (ZAB)<br /><br />sumber : http://setkab.go.id/index.php?pg=detailartikel&p=1255Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-4223516355401458452010-11-27T17:08:00.000-08:002010-11-27T17:10:31.741-08:00ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinanKonflik Sosial Kasus Tegal Dan Cilacap<br /><br />PENDAHULUAN Latar Belakang Konflik merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Konflik dapat bersifat tertutup (latent), dapat pula bersifat terbuka (manifest). Konflik berlangsung sejalan dengan dinamika masyarakat. Hanya saja, terdapat katup-katup sosial yang dapat menangkal konflik secara dini, sehingga tidak berkembang meluas. Namun ada pula faktor-faktor di dalam masyarakat yang mudah menyulut konflik menjadi berkobar sedemikian besar, sehingga memporakporandakan rumah, harta benda lain dan mungkin juga penghuni sistem sosial tersebut secara keseluruhan. Dalam suasana sistem sosial masyarakat Indonesia yang sangat rentan terhadap berbagai gejolak ini, sedikit pemicu saja sudah cukup menyebabkan berbagai konflik sosial. Konflik antar desa di Tegal (Senin, 10 Juli 2000) dan konflik antar kampung di Cilacap (Kamis, 6 Juli 2000) hanyalah merupakan contoh betapa hal-hal yang bersifat sangat sederhana ternyata dapat menjadi penyulut timbulnya amuk dan kerusuhan massa yang melibatkan bukan hanya pihak-pihak yang bertikai, melainkan juga seluruh desa. Desa-desa dan kampung-kampung di Jawa Tengah yang sudah sejak puluhan dan bahkan ratusan tahun hidup dalam keharmonisan antar tetangga dan antar desa tersebut dapat berubah total menjadi saling serang dan saling menghancurkan rumah warga desa lain yang dianggap musuhnya. Pemerintah sebagai penanggungjawab keamanan dan ketertiban dalam masyarakat sangat berperan penting dalam menciptakan suasana harmonis antar berbagai kelompok dalam masyarakat. Namun, bila pengendalian sosial oleh pemerintah melalui perangkat-perangkat hukumnya tidak berjalan, maka pengendalian sosial dalam bentuk lain akan muncul dalam masyarakat. Sebagaimana berbagai kerusuhan massal yang pernah terjadi sebelumnya, pemicu-pemicu tersebut bukanlah penyebab utama. Ini hanyalah casus belli yang memunculkan konflik terpendam yang berakumulasi secara bertahap. Penyebab utamanya mungkin baru dapat diketahui setelah suatu kajian yang seksama dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Dalam kaitan inilah, kajian singkat ini ingin diletakkan. Kajian yang ditulis dalam laporan ini, mungkin saja mengalami perubahan dengan berlangsungnya waktu, yaitu dengan semakin diketahuinya faktor-faktor lokal (indigenious factors). Meskipun demikian, laporan ini tetap di dasarkan atas data sekunder terbatas dengan pendekatan yang kritis. Tujuan Tujuan utama dari kajian singkat ini adalah untuk mengidentifikasi konflik, mencari faktor pendorong, pemicu dan penyebab terjadinya konflik yang dampaknya sangat merugikan, serta sebagai basis pembuatan peta daerah rawan konflik . Metode Pendekatan Data yang digunakan sebagai dasar analisis adalah menggunakan data sekunder dan berbagai berita dari berbagai sumber media massa. Meskipun demikian, diupayakan dengan mencermati faktor-faktor setempat yang lebih dominan sebagai penyebab utama (prima causa). KONFLIK ANTAR KELOMPOK DALAM MASYARAKAT KASUS TEGAL Letak Geografi Desa Karangmalang Kecamatan Kedungbanteng dan Desa Harjosari Kecamatan Suradadi terletak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten dan 6 (enam) kotamadya di Jawa Tengah. Desa Harjosari mempunyai luas 5,6 hektar dengan penduduk 9.960 jiwa (824 KK). Penduduk Kampung Randu, desa Harjosari, umumnya petani, buruh tani, pedagang bakulan dan sebagian lagi sebagai tenaga kasar di beberapa kota besar terdekat. Jarak terhadap kota kecamatan kurang lebih 20 kilometer. Kronologi Peristiwa Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media massa, peristiwa amuk massa di Tegal terjadi secara bergelombang. Peristiwanya bermula dari perkelaian antar kelompok kedua desa, yaitu warga Desa Karangmalang, Kecamatan Kedungbanteng dan warga Desa Harjosari, Kecamatan Suradadi, keduanya di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Ini terjadi pada hari Minggu malam jam 23:00 WIB di dekat rumah Sipon, warga desa Kampung Randu, Desa Harjosari yang menikahkan anak perempuannya dengan menanggap pertunjukan wayang golek. Dalam perkelaian tersebut, Bugel alias Karyono bin Wahid(25), seorang warga Desa Karangmalang tewas satu jam kemudian dalam perjalanan ke rumah sakit. Tangan Bugel dibabat hingga putus dengan senjata tajam. Tewasnya Bugel menimbulkan tindakan pembalasan warga Karangmalang terhadap warga Kampung Harjosari yang mayoritas tidak tahu menahu dan tidak mempunyai kaitan langsung dengan insiden Minggu malam. Sasaran utama pembalasan ini adalah Sa (34). Serangan pertama dilakukan oleh warga desa Karangmalang terhadap desa Kampung Randu pukul 04:00 WIB dan kedua pukul 07:00 WIB. Sebagai akibatnya, sebagian besar rumah warga Harjosari yang menggantungkan nafkahnya sebagai petani dan pedagang berubah menjadi lautan api. Ratusan warga Karangmalang yang sudah melengkapi dirinya dengan berbagai senjata tajam, pentungan, bom molotov dan jerigen berisi bensin membakar dan memporakporandakan Desa Harjosari. Warga Desa Harjosari yang melihat gelagat berbahaya ini telah mengosongkan rumahnya dan meninggalkan desanya untuk menyelamatkan diri. Sebagian warga masih sempat menyelamatkan harta benda mereka seperti pesawat televisi, sepeda, ternak dan pakaian ala kadarnya. Pihak keamanan, sejak terjadinya konflik antar kelompok di Kampung Randu Minggu malam sebenarnya sudah menduga akan terjadi aksi massa yang lebih besar. Namun aparat keamanan mengaku kebobolan karena aksi tersebut dilakukan oleh ribuan warga Karangmalang. Pihak keamanan sudah melakukan upaya menutup jalur pintu masuk dari Desa Harjosari dan Karangmalang dan sebaliknya. Namun pihak keamanan tidak dapat berbuat banyak ketika penyerbuan tersebut dilakukan melalui hutan jati yang langsung menembus Desa Harjosari. Akibat aksi massa tersebut, menurut Kepala Desa Harjosari, dari sebanyak 368 rumah di Harjosari, sebanyak 129 rumah diantaranya dibakar dan 116 rumah lainnya dirusak secara membabi buta dengan tingkat kerusakan berat dan ringan Warga Harjosari yang menyelamatkan diri tetap bertahan di pengungsian hingga Senin (10 Juli 2000). Ini berkisar 1.300 jiwa. Mereka tetap bertahan hingga Selasa besok paginya, menunggu situasi kampung aman kembali. Langkah Tindak Lanjut Peristiwa tersebut telah membuat kalang kabut aparat keamanan setempat, yang segera hadir di tempat, yaitu Kepolisian Wilayah Tegal, satuan Unit Perintis Sabhara, Brimob dari Tegal, Pemalang dan Pekalongan. Bantuan juga datang dari Kodim dan Batalyon 407 Slawi. Untuk mencegah aksi balas dendam perbatasan kedua wilayah ditutup sementara. Polisi telah menangkap 5 (lima) warga Desa Harjosari yang diduga melakukan pemukulan terhadap Bugel dan kawan-kawan, yaitu Wasrin bin Kramat (27), Sarono (23), Supardi (23), Sukarjo (27) dan Hadi (22). Namun, tersangka yang diduga kuat menusuk dan membabat tangan Bugel telah kabur sekeluarga. Beberapa warga yang terlibat amuk massa, beberapa di antaranya juga menghilang dari desanya. Mereka tertangkap setelah petugas seharian menyisir kawasan hutan jati sekitar desa. Pasukan keamanan sebanyak 300 orang tetap disiagakan di kedua desa yang bertikai. Kawasan hutan jati yang berbatasan dengan Desa Harjosari yang digunakan sebagai jalur penyerbuan ke desa tersebut tetap dijaga ketat. Bupati Tegal bersama Ketua DPRD dan Kapolres setempat berusaha menangkan warga kedua kampung yang bertikai dan mencegah tindakan pembalasan yang sangat merugikan kedua belah pihak. Hingga Rabu (12 Juli 2000) sedikitnya 75 warga Desa Karangmalang yang diduga sebagai pelaku aksi amuk massa ditangkap aparat kepolisian gabungan dari Kepolisian Resor Slawi dan Kepolisian Wilayah Pekalongan. Dari jumlah tersebut, 8 (delapan) di antaranya diduga sebagai provokator. Seorang tersangka provokator merupakan perangkat desa setempat dan seorang lagi merupakan pegawai negeri sipil. Warga yang tertangkap tersebut ditahan di Markas Kepolisian Resor Slawi, Kabupaten Tegal. Kepala Desa Karangmalang tidak keberatan warganya ditangkap asal pelaku pembunuhan warga Karangmalang juga diadili. Semula, terjadi bentrokan aparat dengan warga Karangmalang saat polisi menangkap pelaku pembakar rumah dari pintu ke pintu. Dari sebanyak 89 orang yang ditangkap, setelah pemeriksaan yang intensif hanya 17 orang yang resmi berstatus tersangka, 72 orang lainnya dibebaskan. Hari Kamis (13 Juli 2000) sore, Tim Penyidik Polres Tegal mulai memeriksa 300 warga Kampung Randu sebagai saksi. Saksi-saksi tersebut diakui sangat kooperatif yang diduga merupakan karakter asli warga setempat. KASUS CILACAP Letak Geografi Kampung Sumpin, Kampung Kebonmanis di satu pihak dan Kampung Plikon di lain pihak merupakan kampung-kampung di Kabupaten Cilacap. Kabupaten Cilacap juga merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang berlokasi di kawasan pantai selatan Pulau Jawa. Kronologi Peristiwa Konflik ini melibatkan warga Kampung Sumpian yang didukung warga Kebonmanis melawan warga Kampung Plikon, Desa Adipala, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Konflik antar warga ini dipicu oleh Suworyono yang memalak beberapa warga Kampung Plikon yang sedang main lotre. Penolakan warga ini berakhir dengan insiden pemukulan warga Plikon kepada Suwaryono bin Madislam (26). Suwaryono yang tidak menerima perlakuan ini memanggil teman-temannya sebanyak sekitar 20 orang, termasuk dua adiknya, yaitu Genjo dan Djoko. Mereka mendatangi rumah Nana Witana, tempat mengadu permainan. Warga yang sudah jengkel, akhirnya mengeroyok Suwaryono. Korban yang sudah tidak berdaya disiram bensin dan dibakar hingga tewas. Aksi ini berlangsung sekitar pukul 16:00 WIB hari Kamis (6 Juli 2000). Tewasnya warga Kebonmanis ini berbuntut panjang. Ratusan warga Sumpilan dan Kebonmanis yang membawa pentungan, parang, bensin dan senjata tajam lainnya, sekitar pukul 20:00 WIB menyerang Kampung Plikon. Mereka membakar rumah warga setempat, terutama yang berada di tepi jalan. Sebanyak 32 bangunan rumah habis terbakar. Warga Plikon bergegas menyelamatkan diri. Hal yang mengherankan, ketiga desa yang bertikai tersebut adalah desa-desa yang berdekatan dan banyak yang mempunyai hubungan keluarga. Langkah Tindak Lanjut Sebanyak 7 (tujuh) peleton aparat keamanan yang terdiri dari polisi termasuk Brimob dan aparat Kodim Cilacap dikerahkan untuk mengamankan situasi. Petugas baru berhasil menguasai keadaan menjelang tengah malam. Mereka membentuk pagar betis untuk memisahkan penduduk dua kampung yang bertikai. Polisi telah menangkap 11 warga Plikon yang diduga kuat terlibat dalam aksi pembakaran terhadap Suwaryono. Sebanyak 8 (delapan) warga Plikon telah ditahan. Mereka adalah Sabar (42), Bagio (23), Nana Witana (65), Karsidi (25), Sugihartono (24), Sulyono (25), Sukirno (20) dan Nurhadi (30). ANALISIS KEJADIAN Menurut sumber setempat, pertikaian antar warga dari kedua desa di Tegal bukan yang pertama kali terjadi. Pertikaian massal sebelumnya terjadi pada akhir Desember 1999. Saat itu, warga Karangmalang juga meninggal pada peristiwa di kampung yang sama. Dalam pemeriksaan polisi, beberapa warga Karangmalang yang sempat menginap di Polres Tegal sebagai saksi menyatakan bahwa tidak pernah terpikir sebelumnya akan membakari rumah warga Harjosari. Namun karena pengaruh hasutan, provokasi dari orang-orang tertentu yang dianggap tokoh, dia bersama warga lainnya akhirnya bergabung dalam aksi amuk massa tersebut. Warga yang menjalani pemeriksaan sangat kooperatif dalam menjawab berbagai pertanyaan terutama tentang sejumlah nama yang merupakan penyandang dana untuk membeli bensin atau provokator. Bersama 16 warga lainnya, seorang perangkat desa yang diduga bertindak sebagai penyandang dana telah ditahan di Polres Tegal. Memang sulit membayangkan kedua desa bertetangga, meskipun secara administratif berbeda kecamatan, dapat bertikai sedemikian ganas. Desa Harjosari dan Karangmalang merupakan wilayah perbatasan antara Kecamatan Suradadi dan Kecamatan Kedungbanteng di Kabupaten Tegal. Kedua desa berjarak kurang lebih 6 (enam) kilometer, suatu jarak yang sangat dekat untuk suatu kawasan desa. Perilaku warga Harjosari umumnya baik-baik. Mereka gampang diatur, sangat toleran, suka membantu sama lain dan tidak suka kekerasan. Namun akhir-akhir menjelang terjadinya amuk massa, ulah sekelompok pemuda yang kurang simpatik menyebabkan Kampung Randu seperti dikucilkan oleh warga kampung lain. Kesan ini muncul ketika terjadi serbuan ke Kampung Randu. Tidak ada warga kampung lain satupun yang berniat untuk membantu melerai atau mencegah penyerbu. Kejadian-kejadian tersebut tampaknya berlangsung sejalan dengan adanya sinyalemen persaingan bisnis kayu jati. Perseteruan terselubung antar desa tersebut membuat salah satu kelompok seolah-olah sengaja menciptakan situasi ini untuk menjarah kayu jati. Konon, pada waktu terjadi serbuan massa Senin dini hari dan berlanjut Senin pagi, pada saat yang sama terjadi penjarahan pohon jati di kawasan hutan yang letaknya berbatasan dengan Desa Harjosari. Kedua desa bertetangga sebenarnya merupakan desa yang yang relatif terpencil dan bukan daerah subur. Nafkah warga tampaknya terbantu oleh lokasi desa yang berbatasan dengan hutan jati Kesatuan Pemangkuan Hutan Wilayah Pekalongan. Selain bertani, sebagian warga memperoleh pendapatannya dari berjualan kayu jati yang sudah dibuat bahan bangunan. Daun pintu, misalnya, dapat laku dijual Rp 175.000 hingga Rp 200.000/buah. Kusen pintu dan jendela bisa mencapai Rp 100.000 sampai Rp 150.000/buah. Dalam suasana maraknya usaha bahan bangunan , penebangan kayu di hutan secara illegal tidak mendapatkan sanksi apapun. Penegakan hukum seolah-olah tidak berjalan. Ini tampaknya menimbulkan perasaan jengkel berkepanjangan pada warga lain yang kurang memperoleh akses terhadap sumberdaya hutan jati. Oleh karena itu, meninggalnya salah seorang warga Karangmalang merupakan pemicu bagi pembalasan terhadap warga Harjosari yang dianggap sebagai sumber kerusuhan. Sedangkan dalam kasus kerusuhan di Cilacap, tidak banyak yang dapat diungkap dari kejadian ini, kecuali bahwa aksi pembakaran korban hingga tewas Suwaryono merupakan korban tewas yang ke 15 dengan modus dibakar dalam peristiwa amuk massa di wilayah Cilacap dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir. Satu hal sudah jelas, bahwa pemalakan dalam kaitan ini bukanlah sebab utama terjadinya pembakaran. Ini hanyalah merupakan pemicu timbulnya kerusuhan yang lebih besar yang berakhir dengan pembakaran rumah warga yang notabene merupakan orang-orang yang masih mempunyai hubungan keluarga antar satu dan lain desa. KESIMPULAN Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan sebagai berikut: Pemicu utama dalam kasus kerusuhan massa di Tegal antara warga Kampung Randu, Desa Harjosari, Kecamatan Suradadi melawan Desa Karangmalang, Kecamatan Kedungbanteng di Kabupaten Tegal adalah kematian Bugel bin Wahid (25), warga Desa Karangmalang, yang bertandang di Desa Harjosari. Warga Karangmalang kemudian membalas kematian warganya ini dengan menyerbu Kampung Randu, Desa Harjosari, Senin (10 Juli 2000) dinihari secara bergelombang. Akibatnya, dari 368 rumah Kampung Randu yang ada, sebanyak 129 rumah dibakar, sebanyak 116 rumah lainnya mengalami rusak berat dan ringan. Akar permasalahan utama peristiwa ini tampaknya lebih dilandasi oleh persaingan laten antar sebagian warga ke dua desa karena mempunyai akses terhadap sumberdaya alam hutan kayu jati secara illegal, namun tidak ditindak secara hukum. Ini menimbulkan kecemburuan sosial bagi desa-desa di sekitarnya yang lebih jauh dan kurang mempunyai akses terhadap sumberdaya alam tersebut. Pemicu utama kasus konflik antar kampung di Cilacap yang melibatkan warga Kampung Sumpilan yang didukung oleh warga Kampung Kebonmanis di satu pihak melawan warga Kampung Plikon, Kecamatan Adipala, keduanya di Kabupaten Cilacap, adalah pemalakan Suwaryono bin Masdilam (26) terhadap warga Kampung Plikon yang berakhir dengan dibakarnya Suwaryono Kamis (6 Juli 2000) malam. Tewasnya Suwaryono menyulut aksi balas dendam warga Sumpilan (kampung asal korban) dan kampung Kebonmanis dengan menyerbu rumah warga Kampung Plikon. Akibatnya, sebanyak 32 rumah hangus dimakan api. Sepeda motor Suwaryono juga ikut dibakar. Akar permasalahan utama dari peristiwa ini belum dapat dikemukakan dalam analisis ini karena belum ada data yang diperoleh. Untuk hal ini kiranya perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam melalui kunjungan ke daerah kejadian. Dalam kejadian itu dapat ditelusuri secara lebih luas, mengapa orang di kedua kampung itu mudah melampiaskan kemarahan dengan merusak, membunuh, membakar dan menghancurkan benda-benda yang dianggap milik "musuh". Apakah mungkin ada provokasi dari luar, dan apakah masyarakat di kedua desa itu mengalami tekanan mental dan beban hidup sehari-hari menjadi mudah meledakkan emosinya. Kedua kasus konflik sosial tampaknya merupakan indikasi semakin rentannya kondisi psikologi, sosial, ekonomi, hukum, politik dan keamanan. Hal-hal yang kurang lebih serupa, sampai batas-batas tertentu, dapat dijumpai di daerah-daerah lain, dengan sedikit banyak perbedaan. Ini misalnya dapat disimak dari berbagai peristiwa konflik sosial yang terjadi kurang lebih hampir bersamaan, yaitu sepanjang bulan Juni-Juli 2000. Beberapa contoh di antaranya: Konflik antar warga Kampung Hanja, Cibuntiris dan Sindang Jaya, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (21-24 Juni 2000). Penyerangan terhadap warga Kampung Hanja dan Buntiris, konon diawali oleh isu penduduk Kampung Hanja menganut aliran sesat. Sebanyak 30 rumah warga Hanja dibakar oleh sekitar 100 orang bertopeng secara bergelombang dalam 4 hari. Kerusuhan di Kumai, Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai Hulu, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Rabu, 5 Juli 2000). Sebanyak 4 (empat) orang tewas dan 2 (dua) rumah warga dibakar massa. Ini dipicu oleh pertengkaran antara buruh dan cukongnya. Namun buruh yang nekad bersama kelompoknya melakukan penyerangan yang berubah menjadi aksi pembakaran rumah di sekitar cukong. Kerusuhan di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (Sabtu, 8 Juli 2000). Peristiwa ini dipicu oleh aksi tiga pedagang kasur keliling yang disukan menyebarkan roti mengandung virus rabies untuk membuat anjing yang memakannya terjangkit penyakit rabies. Sebanyak 2 (dua) orang korban yang tewas adalah para pedagang tersebut, 1 (satu) pedagang lainnya meskipun babak belur dapat diselamatkan, karena dihakimi massa yang marah. Keributan antar warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Kecamatan Tambun, Bekasi dan Kampung Pangkalan, Desa Kedungpengawas, Kecamatan Babelan, Bekasi. Dua (2) orang warga Kampung Gabus yang akan melakukan penyerangan ke desa tetangganya, kampung Pangkalan tewas tenggelam di kali (Jum’at, 14 Juli 2000 dan Sabtu 15 Juli 2000). Tawuran pemuda di Matraman antara Palmeriam/kayumanis/Tegalan dan Berlan/Kebonmanggis/Manggarai pinggir kali (berkali-kali, Sabtu, 15 Juli 2000 dan terakhir 24 Juli 2000).<br />SOLUSI :<br />Tindakan hukum yang jelas dan tegas (law enforcement) terhadap pencurian kayu jati yang "diduga" telah dilakukan oleh sementara penduduk yang bermukim berdekatan dengan hutan jati. Muspida setempat perlu melakukan forum komunikasi dengan para warganya dan penyuluhan-penyuluhan sosial tentang berbagai kerugian akibat perselisihan antar desa. Di samping itu, juga perlu disosialisasikannya berbagai cara untuk menghindari berbagai kemungkinan provokasi. Sedapat mungkin perlu pula diusahakan kegiatan bersama antar desa yang memungkinkan warga antar desa membina hubungan komunikasi yang positif. Untuk kasus Cilacap, alternatif solusi belum dapat kami sampaikan. *end (Kebijakan Publik – Kedeputian Dinamika Masyarakat)<br /><br />Sumber :<br />http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:cVLZB2-2XroJ:www.ristek.go.id/%3Fmodule%3DNews%2520News%26id%3D279+contoh+kasus+dan+solusi+ilmu+pengetahuan+dan+teknologi&cd=23&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-aAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-45756710575847496412010-11-27T17:04:00.000-08:002010-11-27T17:07:54.832-08:00Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme1. PERBEDAAN PRASANGKA DAN DISKRIMINASI<br />Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat<br />kita garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam dalam pengertian positf.<br />Tulisan ini lebih banyak membicarakan prasangka dalam dalam pengertian<br />negatif.Tidak sedikit orang-orang yang mudah berprasangka, namun banyak<br />juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Mengapa terjadi<br />perbedaan cukup menyolok? Tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga<br />faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.<br /><br />Akan menjadi lebih riskan lagi apabila peristiwa itu menjalar lebih luas, sehingga<br />melibatkan orang-orang di suatu wilayah tertentu, yang diikuti dengan tidakantindakan<br />kekerasan dan destruktif dengan berakibat mendatangkan kerugian<br />yang tidak kecil.<br />Contoh-contoh lain: Prasangka diskriminasi ras yang berkembang di<br />kawasan Afrika Selatan dan sekitarnya membuat kawasan ini selalu bergolak.<br />Konflik-konflik antarsuku, antar ras tak dapat dihindarkan. Lebih jauh antara<br />kelompok minoritas kulit putih dengan kekuasaan dan kekuatan bersenjata<br />yang lebih tangguh, saling baku hantam dengan kelompok mayoritas orangorang<br />kulit hitam. Tindak kekerasan di Afrika Selatan jelas-jelas merupakan<br />manifestasi dari pertentangan sosial yang berlarur-larut.<br /><br /><br />SEBAB-SEBAB TlMBULNYA PRASANGKA DAN DISKRIMINASI<br />(a) Berlatar belakang sejarah.<br />Orang-orang kuli putih di Amerika Serikat berprasangka negatif terhadap<br />orang-orang Negro, berlatar belakang pada sejarah masa lampau, bahwa<br />orang-orang kulit putih sebagai tuan dan orang-orang Negro berstatus<br />sebagai budak. Walaupun reputasi dan prestasi orang-orang Negro dewasa<br />ini cukup dapat dibanggakan, terutama dalam bidang olah raga, akan<br />tetapi prasangka terhadap orang-orang Negro sebagai biang keladi<br />kerusuhan dan keonaran belum sirna sampai dengan generasi-generasi<br />sekarang ini.<br />(b) Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio - kultural dan situasional.<br />Suatu prasangka muncul dan berkembang dari suatu individu terhadap<br />individu lain, atau terhadap kelompok sosial tertentu manakala terjadi<br />penurunan status atau terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh<br />pimpinan Perusahaan terhadap karyawannya.<br />Pada sisi lain prasangka bisa berkembang lebih jauh, sebagai akibat adanya<br />jurang pemisah antara kelompok orang-orang kaya dengan golongan<br />orang-orang miskin.<br />Harta kekayaan orang-orang kaya baru, diprasangkai bahwa harta-harta<br />itu didapat dari usaha-usaha yang tidak halal.<br />Antara lain dari usaha korupsi dan penyalahgunaan wewenang sebagai<br />pejabat dan lain sebagainya.<br /><br /><br />DAYA UPAYA UNTUK MENGURANGIIMENGHILANGKAN<br />PRASANGKA DAN DISKRIMINASI.<br />a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi.<br />Pemerataan pembangunan dan usaha peningkatan pendapatan bagi<br />warga negara Indonesia yang masih tergolong di bawah garis<br />kemiskinan akan mengurangi adanya kesenjangan-kesenjangan sosial<br />anatar si kaya dan si miskin.<br />Melalui pelaksanaan program-program pembangunan yang mantap<br />yang didukung oleh lembaga-Iembaga ekonomi pedesaan seperti<br />BUUD dan KUD. Juga melalui program<br />Kredit Candak Kulak(KCK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP),<br />dan dalam sektor pertanian dengan program Intensifikasi<br />Khusus(Insus), Proyek Perkeb.unan Inti Rakyat(PIR), Juga Proyek<br />Tebu Rakyat diperkirakan golongan ekonomi lemah lambat laun akan<br />dapat menikmati usaha-usaha pemerintah dalam perbaikan sektor<br />perekonomian.<br /><br />b. Perluasan kesempatan belajar.<br />Adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan belajar<br />bagi seluruh warganegara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi<br />prasangka bahwa program pendidikan, terutama pendidikan tinggi<br />hanya dapat dinikmati oleh kalangan ma~yarakat menengah dan<br />kalangan atas.<br />Mengapa '? Untuk mencapai jenjang pendidikan tertentu di perguruan<br />tinggi memang mahaL disamping itu harus memiliki kemampuan<br />otak dan modal. Mereka akan selalu tercecar dan tersisih dalam<br />persaingan memperebutkan bangku sekolah. Masih beruntung bagi<br />mereka yang memi liki kemampuan otak. Jika dapat mencapai prestasi<br />tinggi dan dapat dipertahankan secara konsisten, beasiswa yang aneka<br />ragam itu dapat diraih dan kantongpun tidak akan kering kerontang.<br />Dengan memberi kesempatan luas untuk mencapai tingkat pendidikan<br />dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi bagi seluruh warga negara<br />Indonesia tanpa kecuali, prasangka dan perasaan tidak adil pada sektor<br />pendidikan cepat atau lambat akan hi lang lenyap.<br /><br />c. Sikap terbuka dan sikap lapang.<br />Harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari<br />luar ataupun yang datang dari dalam negeri, semuanya akan dapat<br />merongrong keutuhan negara dan bangsa. Kebhinekaan masyarakat<br />berikut sejumlah nilai yang melekat, merupakan basis empuk bagi<br />timbulnya prasangka, diskriminasi, dan keresahan.<br /><br />2. ETNOSENTRISME<br />Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas kebudayaan,<br />yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa, ras tersebut dalam<br />kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma, nilainilai<br />yang terkandung dan tersirat dalam kebudayaan tersebut.<br />Suku bangsa, ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka<br />sebagai salah ssesuatu yang prima, ~iil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan<br />sebaginya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki,<br />dipandang sebagai sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan<br />dengan kodrat alam dan sebagainya. Hal-hal tersebut di atas dikenal sebagai<br />ETNOSENTRISME, yaitu suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai<br />dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik,<br />mutlak, dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan<br />membedakannya dengan kebudayaan lain.<br /><br />sumber : http://rizkharizkha.blogspot.com/2010/11/bab-10-prasangka-diskriminasi-dan.htmlAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-79149636544051378662010-11-26T03:00:00.001-08:002010-11-26T03:00:32.860-08:00pelapisan sosial dan persamaan derajatContoh kasus 2 pelapisan social dan persamaan derajat<br />Peranan pria dan wanita yang dikonstruksi oleh norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat disebut peran gender. Ini artinya, peran gender tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti Halnya peran kodrat (yang akan diuraikan pada bagian berikut dari tulisan ini). Peranan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh seseorang, pria atau wanita pada kedudukan (posisi) tertentu. Jadi, setiap kedudukan dilengkapi dengan seperangkat peranan. Semakin tinggi kedudukan seseorang semakin tinggi pula peranannya, sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang semakin rendah pula peranan yang dapat dijalankannya.<br />Pria dan wanita merupakan dua insan yang berbeda, tetapi bukan untuk dibeda-bedakan. Itulah makanya, di dalam UUD RI 1945 dan GBHN 1993, di antaranya diamanatkan bahwa pria dan wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pembangunan. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa wanita mempunyai status yang lebih rendah dan mengalami ketertinggalan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pria dalam berbagai bidang pembangunan, baik sebagai pelaku pembangunan maupun sebagai penikmat hasil pembangunan. Oleh karena itu, peningkatan peranan wanita yang berwawasan gender sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, merupakan upaya untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender atau kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita. Artinya, pria dan wanita mempunyai hak, kewajiban, kedudukan-peranan dan kesempatan yang sama dalam pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan. Pria dan wanita sama-sama merupakan tenaga yang berpotensi tinggi. Mengikutsertakan pria dan wanita dalam proses pembangunan, berarti merupakan tindakan yang efisien dan efektif.<br />Megawati Soekarno Putri menjadi presiden wanita pertama di Indonesia<br />Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau umum dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri (lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947; umur 63 tahun) adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia pertama yang mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden. Pada 20 September 2004, ia kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam tahap kedua pemilu presiden 2004.<br />Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia menjabat Wakil Presiden di bawah Gus Dur.<br />Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.<br /><br />Karir politik<br /><br />1993<br />Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI.<br /><br />1996<br />Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.<br />Mega tidak menerima pendongkelan dirinya dan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soerjadi yang didukung pemerintah memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan Diponegoro.<br />Ancaman Soerjadi kemudian menjadi kenyataan. Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkan puluhan pendukung Mega meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli. Kerusuhan itu pula yang membuat beberapa aktivis mendekam di penjara.<br />Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin mantap mengibarkan perlawanan. Ia memilih jalur hukum, walaupun kemudian kandas di pengadilan. Mega tetap tidak berhenti. Tak pelak, PDI pun terbalah dua: PDI di bawah Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. Pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Namun, massa PDI lebih berpihak pada Mega.<br />1993<br />Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI.<br />1996<br />Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.<br />Mega tidak menerima pendongkelan dirinya dan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soerjadi yang didukung pemerintah memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan Diponegoro.<br />Ancaman Soerjadi kemudian menjadi kenyataan. Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkan puluhan pendukung Mega meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli. Kerusuhan itu pula yang membuat beberapa aktivis mendekam di penjara.<br />Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin mantap mengibarkan perlawanan. Ia memilih jalur hukum, walaupun kemudian kandas di pengadilan. Mega tetap tidak berhenti. Tak pelak, PDI pun terbalah dua: PDI di bawah Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. Pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Namun, massa PDI lebih berpihak pada Mega.<br /><br />1997<br />Keberpihakan massa PDI kepada Mega makin terlihat pada pemilu 1997. Perolehan suara PDI di bawah Soerjadi merosot tajam. Sebagian massa Mega berpihak ke Partai Persatuan Pembangunan, yang kemudian melahirkan istilah "Mega Bintang". Mega sendiri memilih golput saat itu.<br /><br />1999<br />Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri (1999-2001)<br />Pemilu 1999, PDI Mega yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu. Meski bukan menang telak, tetapi ia berhasil meraih lebih dari tiga puluh persen suara. Massa pendukungnya, memaksa supaya Mega menjadi presiden. Mereka mengancam, kalau Mega tidak jadi presiden akan terjadi revolusi.<br />Namun alur yang berkembang dalam Sidang Umum 1999 mengatakan lain: memilih KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden. Ia kalah tipis dalam voting pemilihan Presiden: 373 banding 313 suara.<br /><br />2001<br />Namun, waktu juga yang berpihak kepada Megawati Sukarnoputri. Ia tidak harus menunggu lima tahun untuk menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid, setelah Sidang Umum 1999 menggagalkannya menjadi Presiden. Sidang Istimewa MPR, Senin (23/7/2001), telah menaikkan statusnya menjadi Presiden, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya oleh MPR RI.<br /><br />2004<br />Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Ia mengalami kekalahan (40% - 60%) dalam pemilihan umum presiden 2004 tersebut dan harus menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo Bambang Yudhoyono mantan Menteri Koordinator pada masa pemerintahannya.<br /><br />Solusi dan kesimpulan<br />Kesetaraan gender bias diartikan dengan kesamaan kesempatan antara pria dan wanita diberbagai bidang , banyaknya ketimpangan yang dirasakan bias keluar dari bentuknya dengan sosialisasi bahwa dalam mengenai hak perempuan mempunyai posisi yang sama dengan laki-laki meskipun tidak melupakan kodrat dan kewajibannya sebagai perempuan.<br /><br />sumber : http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:H1ASj-CsMvYJ:sorayaaya.blogspot.com/2010/10/contoh-kasus-2-pelapisan-social-dan.html+contoh+kasus+pelapisan+sosial+dan+persamaan+derajat&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=idAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-61177969379970047022010-11-26T02:55:00.000-08:002010-11-26T02:58:10.993-08:00Agama dan MasyarakatArtikel ini berangkat dari keprihatinan akan perbedaan umat Islam di Indonesia dalam melaksanakan shalat Idul Fitri, yang terjadi hampir setiap tahun.<br /><br />Tulisan ini juga terdorong oleh upaya Wapres Jusuf Kalla yang sejak tahun lalu menggagas upaya penyatuan Idul Fitri dengan mengumpulkan tokoh-tokoh ormas Islam terkemuka. Perbedaan hari Idul Fitri dan juga Idul Adha sangat penting untuk dicari solusinya. Sebab perbedaan hari Id di antara kaum muslimin akan mengurangi makna syiar Id sebagai hari persatuan dan solidaritas umat Islam, terutama bagi yang berada dalam satu wilayah atau negara. Berbeda dengan awal puasa yang sekalipun terjadi perbedaan hari, tidak terlalu menampakkan perbedaan diantara umat.<br /><br />Simpul persoalan yang melatari perbedaan waktu shalat Idul Fitri ini adalah metode penetapan awal dan akhir Ramadhan. Yang dikenal ada dua metode: rukyah dan hisab. Yang pertama dipegang oleh kalangan Nahdlatul Ulama (NU), sedang yang kedua dianut oleh Muhammadiyah. Pemerintah berpegang pada metode pertama. Karenanya, terdapat tim yang disebarkan untuk memantau dan melihat munculnya bulan pada tanggal 29 Sya’ban dan 29 Ramadhan. Setelah itu, tim tersebut bersidang untuk menetapkan (itsbat) awal puasa dan Idul Fitri. Adapun metode hisab didasarkan pada perhitungan bintang yang lazim dalam ilmu falaq.<br /><br />Bertahun-tahun persoalan ini tak kunjung tuntas. Yang maksimal diupayakan adalah saling menghargai pilihan masing-masing, meski sangat pahit menyaksikan pelaksanaan shalat Idul Fitri di hari yang berbeda. Padahal kita hidup di satu negara, bahkan satu wilayah dan kota. Kenyataan ini sangat memprihatinkan, mengingat negara-negara Islam lainnya tidak menghadapi persoalan yang sama. Malaysia misalnya, meski di sana juga terdapat ormas Muhammadiyah, tapi pemerintah dan mayoritas penduduknya menganut metode rukyah.<br /><br />Jika begitu, apakah tak ada solusi untuk mempersatukan hari Idul Fitri bagi kaum Muslimin di Indonesia? Sebelumnya, patut diingat, bahwa meski Idul Fitri ini bukanlah ibadah wajib, tapi seluruh kaum muslimin bersemangat melaksanakannya. Karenanya, kita dapat memahami mengapa tidak ada satu kelompok pun yang mau mengalah dengan pendapatnya. Karenanya, solusi yang ditawarkan sulit untuk diterima oleh pihak manapun kecuali mempunyai landasan syar’i yang jelas.<br /><br />Solusi ini berangkat dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi, Rasulullah Õá ÇááÉ Úáíå æÓáã bersabda,<br /><br />"(Waktu) puasa itu adalah ketika kalian berpuasa dan (waktu) Idul Fitri adalah ketika kalian beridul Fitri dan (waktu) Idul Adha adalah ketika kalian Beridul Adha.”<br /><br />Hadits ini tidak menyinggung sama sekali tentang rukyah atau hisab. Tapi ia menegaskan bahwa puasa dan Idul Fitri dan Idul Adha adalah ibadah yang dilakukan secara berjamaah dan dengan mayoritas umat.<br /><br />Ulama hadits menjelaskan makna hadits ini. Yakni, puasa dan Idul Fitri dan Idul Adha adalah ibadah secara berjamaah dan dilakukan bersama mayoritas kaum Muslimin. (Shahih Imam Tirmidzi, Silsilah ash-Shahihah, Syaikh al-Albani, I/440 dan al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah, II/ 9374-9375)<br /><br />Karenanya, dalam sejarah Islam disebutkan tradisi kaum Muslimin berpuasa atau berlebaran bukan karena masing-masing perorangan melihat bulan (rukyah) atau dapat menghitung sendiri posisi bulan (hisab). Tapi berdasarkan pengumuman, baik lewat masjid atau dari mulut ke mulut, dan lainnya. Dalam kasus terdapat seorang muslim yang melihat bulan atau meyakini telah masuk puasa, tapi mayoritas umat tidak mengakuinya, maka maksimal yang dibolehkan baginya adalah berpuasa secara diam-diam, agar tidak mengganggu ketentraman dan persatuan umat di wilayah itu.<br /><br />Yang tak kalah penting, ukuran mayoritas selain ditentukan dengan jumlah yang banyak secara mutlak juga diwakili oleh pemerintah yang berdaulat. Sebab, pada dasarnya pemerintah yang berdaulat adalah tempat bersatunya umat atau simbol persatuan umat yang secara otomatis bermakna mewakili mayoritas umat.<br /><br />Tujuan yang ingin dicapai oleh hadits ini begitu jelas, yakni menjaga persatuan umat Islam yang merupakan kewajiban atas seluruh kaum muslimin.<br /><br />Bila landasan hadits tersebut telah dipahami, maka dapat disimpulkan:<br /><br />Pertama, seyogianya penentuan awal puasa dan Idul Fitri diserahkan kepada pemerintah, selama pemerintah itu berdaulat dan berkompeten dalam menentukan masalah ini, terlepas apapun metode yang dianutnya. Asas kompetensi ini sangat penting, karena ketika asas itu absen, maka tugas itu pindah ke tangan para ulama dan tokoh umat Islam. Makna kompetensi di sini adalah keislaman dan kesungguhan serta memiliki perangkat memadai.<br /><br />Kedua, setiap Muslim termasuk organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga Islam yang memiliki informasi tentang masalah ini wajib menyampaikan kepada pemerintah dan menyerahkan keputusannya pada mereka.<br /><br />Ketiga, bagi muslim atau sekelompok orang atau organisasi yang telah meyakini masuknya 1 Ramadhan, tapi pemerintah—dengan alasan yang kuat—tidak menerimanya, maka menurut sebahagian ulama ia boleh berpuasa tetapi dengan diam-diam (sirr). Sementara oleh sebagian ulama lainnya, mengharuskan mereka mengikuti mayoritas umat, dalam hal ini pemerintah, sebagaimana dijelaskan di atas.<br /><br />Keempat, adapun jika dia meyakini telah masuk Idul Fitri tapi pemerintah tidak memperoleh informasi itu, atau punya alasan kuat untuk tidak menerima informasi itu, maka ia tidak boleh shalat Idul Fitri kecuali bersama-sama dengan mayoritas umat, dalam hal ini mengikuti pemerintah. Walau demikian, dalam kasus ini, sebagian ulama membolehkan atau mewajibkan dia untuk tidak berpuasa lagi pada hari yang ia yakini telah masuk 1 Syawal, tapi ia menunggu Idul Fitri bersama mayoritas umat. Dalilnya adalah hadits shohih yang diriwayatkan oleh imam Nasa-i dimana ada dua orang yang datang menyampaikan kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam- yang saat itu masih berpuasa-bahwa mereka di malam hari telah melihat bulan sabit Syawwal. Maka Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para shahabat untuk berbuka lalu sholat idil fitrinya nanti pada keesokan harinya. Imam Syafii berkata bahwa barang siapa yang telah melihat bulan (meyakini telah masuk 1 Syawwal-pen) maka ia wajib berbuka tetapi secara sirr (diam-diam) dan nanti beridil fitri bersama kaum muslimin.<br /><br />Berbagai ormas Islam perlu menyadari, apabila sebuah perbedaan telah menjadi suatu keniscayaan dan tidak ada titik kompromi, maka perbedaan mungkin dapat dimaklumi. Tapi jika ada titik kompromi yang berlandaskan syar’i dan sejalan dengan ruh dan petunjuk Islam yang mengedepankan persatuan, maka tidak ada alasan untuk terus memelihara perbedaan yang ada.<br /><br />Selain itu, masalah perbedaan hari Idul Fitri di Indonesia dapat diselesaikan dengan menjadikan pemerintah sebagai pihak yang menentukan hari Idul Fitri bagi segenap kaum muslimin di Indonesia dengan menerima masukan dari tokoh-tokoh ormas Islam, ulama dan kaum Muslimin umumnya.<br /><br />Tentang metode penetapannya diserahkan pada pemerintah, melalui perangkat dan ahlinya. Jadi kalau sekarang pemerintah menganut metode rukyah maka yang menganut hisab harus berlapang dada. Dan jika suatu saat pemerintah menganut metode hisab, maka yang menganut metode rukyah harus berlapang dada.<br /><br />Perlu pula digaris bawahi, hal ini bukan bentuk meninggalkan pendapat yang dianut, tapi untuk kepentingan ibadah dan kemaslahatan yang lebih besar. Dalam hal ini kita mendapatkan contoh dari Rosulullah Õá ÇááÉ Úáíå æÓáã dimana beliau meninggalkan sesuatu yang beliau pandang baik tapi bukan wajib demi menjaga keutuhan umatnya. Beliau tidak mengubah bentuk Ka’bah sesuai bentuk aslinya di zaman Ibrahim, padahal beliau ingin dan telah berdaulat di Makkah. Meninggalkan yang sunnah demi yang wajib adalah jelas syariatnya dan telah disepakati oleh kaum muslimin dari masa ke masa. Contoh lain, salah seorang ulama shahabat bernama Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu mengkritik khalifah Utsman radiyallahu ‘anhu dalam perkara tidak mengqoshar shalat (dhuhur,ashar dan isya) di Mina dan beliau meyakini itu bertentangan dengan sunnah. Tetapi ketika haji , beliau (Ibnu Mas’ud) radiyallahu ‘anhu meninggalkan pendapatnya untuk tidak mengqoshar sholatnya (mengikuti pendapat sang Khalifah) demi persatuan ummat.<br /><br />Akhirnya, teriring harapan agar semua pihak yang telah atau akan menentukan hari Id berbeda dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah dapat menyesuaikan dengan apa yang akan ditetapkan oleh pemerintah yang merupakan representasi mayoritas umat Islam. Meski dipersilakan untuk tidak berpuasa pada hari yang telah diyakini sebagai hari Idul Fitri.<br />Di sisi lain, ormas dan kaum muslimin yang sejalan dengan penetapan pemerintah hendaknya pula tidak membanggakan diri. Sebaliknya, harus menghargai orang-orang atau organisasi yang sekalipun mereka tidak berpuasa lagi, tapi mau menyesuaikan shalat idnya dengan mayoritas umat dalam rangka menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah.<br />Semoga Allah senantiasa membimbing dan mencurahkan rahmat dan berkahnya kepada kita semua.<br /><br />source : http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_content&task=view&id=1565&Itemid=147Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-39378894796931048482010-11-26T02:53:00.000-08:002010-11-26T02:55:27.355-08:00Penduduk masyarkat dan kebudayaanCina<br />Letak kecantikan menurut tradisi kebudayaan masyarakat cima abad ke -20 adalah ukuran telapak kaki.semakin kecil telapak kaki maka semakin cantik lah wanita tersebut.oleh karna itu orang tua pada masa itu membungkus dan mengikat kaki anak mereka kuat-kuat agar tidak berkembang,ada juga orang tua yang memakaikan sepatu dari keramik agar kaki anaknya tetap kecil akan tetapi dampaknya anak tersebut tidak dapat berjalan dengan sempurna,karna telapak kakinya terlalu kecil.<br /><br />Kayan<br />Di perbatasan Burma dan Thailand terdapat suku kayan yang melakukan ritual sejak belia.sejak usia 5 tahun anak perempuan mulai di pakaikan kalung(seperti cincin besar yang terbuat dari kuningan).setiap saat jumlah kalungnya di tambah sehingga semakin dewasa semakin banyak.tanpa disadari lehernya semakin memanjang.kilau yang ada pada kalung kuningan tersebut memberikan tanda keanggunan pada mereka.<br /><br />India<br />Ukuran cantik di india di mana seorang wanita memiliki kulit halus dan rambut yang indah.oleh karna itu mereka rajin mencampur turmeric,jeruk lemon, dan madu untuk di olesi pada kulitnya.perempuan india juga di anggap semakin cantik dengan menggunakan tanda di dahi yang di sebut dengan kumkum.<br /><br />Iran<br />Di iran perempuan di anggap cantik bila memiliki hidung yang mancung dan mungil.tak heran kaum wanita disana mendambakan hidung mungil nan indah.tapi kenyataanya kebanyakan perempuan iran memiliki hidung yang besar.oleh karna itu mereka rela melakukan apa saja agar hidungnya bisa mancung dan mungil.tak heran jika di iran adalah Negara yang melakukan jumlah operasi hidung terbanyak di dunia.<br /><br />Dayak<br />Masyarakat suku dayak di Indonesia memandang kecantikan seorang perempuan dari banyaknya anting yang menempel di telinga.semakin banyak anting yang tergantung di telinga,semakin cantik lah dia.karna anting yang sangat banyak,tentu bebannya semakin berat.lama kelamaan daun telinga pun semakin memanjang dan menjulur kebawah.<br /><br />Ethiopia<br />Di Negara Ethiopia,cantik adalah memiliki bekas luka cakar.para tetua akan meninggalkan bekas cakar di perut anak permpuan yang masih kecil.dalam pandanga mereka,bekas luka cakar itu akan menjadi daya tarik saat besar nanti.<br />Itu lah berbagai kebudayaan yang ada di dunia dan tradisi kecantikan yang diyakini berdasarkan setiap kebudayaan.Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-23426803208466398272010-11-26T02:46:00.000-08:002010-11-26T02:48:36.664-08:00Masyarakat kota dan Masyarakat DesaI. Latar Belakang<br /><br />Kemajuan teknologi berpengaruh pada banyak unsur kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah unsur kesejahteraan. Kemajuan teknologi dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti penggunaan internet untuk memesan barang sehingga lebih efisien dan lebih cepat. Namun di Indonesia, terjadi suatu perbedaan yang mencolok sekali antara keadaan kesejahteraan di kota dan di desa. Tidaklah merata pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk daerah-daerah tersebut. Tentu ini berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk di daerah tersebut.<br />Sebelum kita membahas lebih jauh lagi, mari kita tinjau lebih dalam perbedaan antara kota dan desa.<br /><br />A. Kota<br /><br />"daerah pemukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat;daerah ang merupakan pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya"(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi II, Balai Pustaka, 1994, Jakarta)<br /><br />"Sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya materialistis, atau sebagai benteng budaya yang ditimbulkan oleh unsur alami dan non-alami dan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukulp besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibanding dengan daerah di belakangnya" (Prof Bintarto, Geografi SMU, 1995, Jakarta)<br /><br />Suatu pemukiman dapat dikatakan kota apabila telah tersedia berbagai fasilitas seperti: rumah tempat tinggal yang terbuat dari tembok yang kokoh dilengkapi sarana listrik yang cukup, air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana olahraga, pasar, tempat hiburan, tempat ibadah, sarana pendidikan, serta sarana dan prasarana transportasi dan telekomunikasi.<br />Berdasarkan fungsi dan ciri-cirinya, kota dibedakan menjadi beberapa jenis:<br />- Kota Administratif: Kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan wilayah tertentu. (Contoh: Jakarta, Yogyakarta)<br />- Kota Industri: Kota yang merupakan tempat konsentrasi industri penduduk yang sebagian besar terlibat di kegiatan itu.<br />- Kota Kosmopolitan: Kota yang mempunyai sifat internasional dgn banyaknya lembaga-lembaga perwakilan negara lain dan banyaknya penduduk yang merasa dirinya mewakili kebudayaan dan pemikiran internasional<br />- Kota Metropolitan: Kota besar yang menguasai daerah sekelilingnya<br />- Kota Pelabuhan: Kota yang merupakan perluasan dari pelabuhan<br />- Kota Religi: Kota yang berfungsi sebagai pusat keagamaan (Contoh: Vatikan)<br />- Dan lain lain<br />Pada umumnya kota dibagi 2 bagian yaitu:<br />- Inti Kota: Merupakan pusat kegiatan ekonomi, politik, dan kebudayaan.<br />- Kota Satelit: Pemekaran dari pusat kota.<br /><br />B. Desa<br /><br />"kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri" (Kamus Besar Bahas Indonesia Edisi II, Balai Pustaka, 1994, Jakarta)<br /><br />"Suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia" (UU no 5/1979)<br /><br />Berdasarkan potensi fisik dan nonfisik, desa dibagi menjadi 3:<br />- Desa Swadaya: Desa yang belum dapat memanfaatkan potensi yang ada (terutama sumber daya alam) karena kekurangan tenaga kerja dan dana. Desa ini terletak di daerah yang masih terpencil. Penduduknya rata-rata tidak berpendidikan atau berpendidikan sampai SD, dan kebanyakan masih terikat dengan tradisi, selain itu mereka juga masih miskin. Mata pencaharian penduduk kebanyakan masih bercocok tanam. Fasilitas sarana dan prasarana sangat kurang, dan transportasi dari dan ke desa masih belum memadai.<br />- Desa Swakarsa: Desa yang baru mulai memanfaatkan potensi yang ada tetapi kekurangan dana. Desa ini terletak di daerah-daerah peralihan antara daerah kota dan daerah terpencil. Masyarakat desa ini sudah banyak mengenyam pendidikan meskipun jarang yang sampai tingkat universitas (kebanyakan lulusan SD-SMA), ikatan tradisi sudah mulai menghilang dan keadaan ekonomi sudah mulai meningkat. Mata pencaharian penduduk sudah mulai bervariasi, tidak hanya di bidang pertanian. Fasilitas sarana dan prasarana sudah mulai ada, dan dibuat secara bergotong royong, mengingat dana masih terbatas. Transportasi dari dan ke desa sudah mulai ada, seperti pembuatan jalan.<br />- Desa Swasembada: Desa yang sudah memanfaatkan semua potensi yang ada secara optimal. Selain memiliki potensi yang memadai, dana dan tenaga sudah tersedia. Desa ini biasanya terletak di daerah perkotaan. Kehidupannya sudah mulai modern karena mendapat pengaruh dari kota. Masyarakat di desa ini hampir semua sudah mengenyam pendidikan, bahkan cukup banyak yang sampai ke tingkat universitas. Ikatan tradisi sudah menghilang dan keadaan ekonomi cukup tinggi. Mata pencaharian penduduk sudah sangat bervariasi, mulai dari bidang pertanian sampai dengan jasa. Fasilitas sarana dan prasarana yang dibangun sudah cukup baik. Transportasi dari dan ke desa sudah lancar.<br /><br />II. Isi<br />Kota memiliki fasilitas yang berbeda dengan desa. Permasalahan kesejahteraan mencakup beberapa bidang, yaitu bidang kesehatan, bidang ekonomi (pendapatan per kapita, perdagangan),<br /><br />1. Bidang kesehatan<br /><br /><br />A. Ditinjau dari fasilitas kesehatan<br />Di desa, fasilitas kesehatan yang ada bervariasi sampai dengan klinik atau puskesmas. Rumah sakit ada namun tidak umum (hanya ada beberapa rumah sakit umum daerah, itupun tidak di semua desa). Alat-alatnya juga sederhana, tidak banyak alat-alat khusus untuk operasi. Alat-alat yang ada hanya untuk menunjang penyembuhan penyakit yang ringan (seperti luka-luka, imunisasi, batuk2, flu, dsb). Obat-obatan yang ada juga terbatas untuk penyembuhan penyakit yang umum (seperti DBD;itupun kurang lengkap, TBC, Tipus, Kolera, diare, infeksi akibat tetanus/luka, dsb). Jumlah bangsal untuk tempat rawat inap pun hanya sedikit, jika dibanding dengan kota.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Rumah Sakit Umum Daerah<br />Puskesmas Daerah<br /><br />Di kota, fasilitas kesehatan bervariasi sampai dengan Rumah Sakit. Puskesmas dan Klinik sudah ada di berbagai tempat di kota. Jumlahnya pun sangat memadai (sampai dengan/lebih dari 100). Alat-alatnya sudah canggih, dan dapat dipakai untuk menyembuhkan penyakit yang berat (seperti kemoterapi, perawatan pasien DBD). Alat-alat untuk operasi juga sudah memadai, bisa untuk melakukan suatu operasi besar (seperti pengangkatan kanker, atau pemisahan bayi kembar). Jumlah bangsal untuk rawat inap pun sudah banyak.<br /><br />Rumah Sakit Persahabatan<br /><br />B. Ditinjau dari tenaga kerja<br />Tenaga kerja di puskesmas desa hanya terbatas sampai dengan dokter umum dan dokter bidan, jarang ditemukan dokter spesialis (selain bidan). Jumlahnya pun tidak banyak. Kebanyakan tenaga kerja yang ada belum banyak pengalaman kerjanya (kalaupun ada hanya beberapa).<br /><br />Sedangkan di kota, tenaga kerja memadai di mana-mana, paling sedikit 1 rumah sakit ada 3 dari bbrp jenis dokter spesialis, yaitu spesialis mata, spesialis gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis kulit, spesialis anak, spesialis THT, Psikiater, Bidan, dll. Selain itu, di kota ada banyak universitas dengan fakultas kedokteran, sehingga rumah sakit-rumah sakit tidak kekurang tenaga kerja sebab mahasiswa kedokteran yang sudah mendapat gelar sarjana kedokteran yang sedang menjalani tahap klinik bisa berperan sebagai dokter (sebagai dokter muda)<br /><br />Dilihat dari keadaan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat kota di bidang kesehatan cenderung lebih tinggi daripada masyarakat desa, sebab warga kota lebih tinggi persentase kesembuhannya dibandingkan warga desa. Sedangkan apabila ada warga desa yang sakit, namun tidak bisa disembuhkan di klinik desa, maka harus dirujuk ke rumah sakit kota, yang tentu saja biayanya lebih mahal bila dibandingkan dengan pendapatan masyarakat desa, dan juga jaraknya lebih jauh. Sedangkan bila ingin dibebaskan biaya rumah sakit, maka warga desa harus mempunyai kartu sehat, yang pengurusannya pada kenyataannya rumit dan malah membuang-buang waktu. Bahkan ada juga yang memungut biaya.<br /><br /><br />2. Bidang Pendidikan<br /><br />Pendidikan tentu berpengaruh banyak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang umumnya berpendidikan tinggi akan lebih sejahtera, sebab mereka lebih tahu bagaimana mencari jalan keluar dari masalah-masalah seputar kehidupan dengan lebih baik daripada orang-orang yang tidak berpendidikan setinggi mereka.<br />Di desa, pada umumnya tingkat pendidikannya hanya sampai SMA. Adapun mereka yang berasal dari desa yang telah melanjutkan pendidikannya sampai ke universitas (sarjana) , kebanyakan tidak kembali ke desanya, dan tidak mengusahakan suatu perngembangan bagi desanya.<br />Di kota terdapat banyak pusat pendidikan, universitas, pusat-pusat penelitian yang dapat meningkatkan pengembangan kota tersebut. Masyarakat kota pun umumnya berpendidikan tinggi (minimal SMA) dan memiliki potensi SDM yang lebih baik. Mereka dapat mengusahakan suatu bidang usaha menjadi lebih optimal hasilnya.<br /><br />3. Bidang Ekonomi<br /><br />Masyarakat desa memiliki pendapatan yang tidak besar. Sebab kebanyakan dari mereka memiliki mata pencaharian di bidang agraria. Kekayaan di desa juga tidak hanya diukur dari berapa uang yang mereka miliki namun dari berapa jumlah ternak yang mereka punya. Ini adalah suatu dampak dari kurangnya teknologi di desa. Masyarakat desa kebanyakan menyimpan uangnya di rumah, atau di celengan. Padahal rumah juga tidak permanen, begitu pula celengan. Apabila suatu hari terjadi kebakaran, atau bisa saja perampokan, yang berakibat pada hilangnya uang mereka. Ternak bisa terkena penyakit (seperti anthrax) dan mati. Kekayaan mereka tidak permanen. Mereka belum mengenal lebih dalam tentang fungsi dari bank. Atau bahkan ada yang belum mengenal bank sama sekali. Meski ada yang sudah menabung di koperasi, namun belum semua melakukannya. Tingkat ekonomi tentu berpengaruh pada tingkat kesejahteraan. Dengan pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka sulit untuk mengembangkan diri ke tingkat yang lebih tinggi, seperti menyekolahkan anaknya sampai ke universitas, atau membeli modal untuk mengembangkan usaha mereka. Mereka juga kurang mampu membeli fasilitas penunjang seperti transportasi yang lebih efisien (mobil, motor, di desa masih dianggap sebagai barang mewah).<br />Di kota, tingkat ekonomi bervariasi. Ada yang miskin sekali dan ada yang sangat kaya raya. Kebanyakan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan adalah akibat urbanisasi. Walaupun begitu, masyarakat kota memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi di bidang ekonomi. Sebab dengan pengetahuan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, mereka dapat lebih mengembangkan dirinya. Bahkan sekarang dengan teknologi internet, mereka bisa membuka usaha sendiri, bahkan meraup keuntungan sampai berjuta-juta rupiah setiap bulannya.<br /><br />4. Pusat-pusat Hiburan<br /><br />Hiburan dan rekreasi juga merupakan suatu faktor kesejahteraan masyarakat. Tentu keberadaan pusat hiburan itu juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.<br />Di desa, pusat rekreasi jarang ada. Hiburan bagi anak-anak biasanya permainan sederhana seperti congklak, tali karet, gundu, atau bola. Hiburan pada orang dewasa umumnya radio, atau bila memiliki cukup uang, televisi. Pada saat-saat tertentu diadakan pesta-pesta untuk memperingati suatu even (seperti pesta sukuran atas hasil panen yang baik). Hiburan dan rekreasi bagi masyarakat desa belum bervariasi dan masih tradisional.<br />Di kota, pusat rekreasi sudah sangat bervariasi. Sebut saja pusat hiburan, mulai dari mall, diskotik, kafe, bioskop, sampai tempat-tempat hiburan berbau seks pun ada di sini. Ini merupakan efek dari kemajuan teknologi yang sangat tinggi di kota. Anak-anak di kota umumnya sudah kurang mengenal permainan congklak atau tali karet, dan digantikan dengan permainan game online di internet, atau bermain playstation. Sedangkan orang dewasanya mencari hiburan di mall, atau di diskotik. Atau pergi menonton di bioskop, dan banyak lagi.<br />Dengan variasi hiburan dan rekreasi yang sangat berbeda antara kota dan desa, tentu mempengaruhi kesejahteraan. Orang-orang kota memiliki lebih banyak pilihan dalam memilih hiburan, dan tentu ini mempengaruhi kesenangan mereka. Sedangkan di desa, meski orang-orangnya juga memiliki hiburan sendiri, namun karena kurangnya variasi maka rasa bosan akan timbul suatu saat.<br /><br />Dari beberapa perbandingan antara kota dan desa di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di kota lebih sejahtera daripada di desa. Akibat dari kesejahteraan masyarakat di desa, berpengaruh pula pada kesejahteraan di kota. Seperti pada contohnya urbanisasi. Urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor:<br />- dorongan ekonomi<br />masyarakat desa ingin menjadi berkecukupan secara ekonomi, dan mereka mendengar bahwa dengan bekerja di kota mereka dapat menjadi kaya. Padahal ini tidak sepenuhnya benar, mengingat persaingan di kota sangat tinggi, dan masyarakat desa pada umumnya tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk bersaing di kota, terutama kota-kota besar.<br />- dorongan rekreasi<br />masyarakat desa yang mendengar tentang mewahnya fasilitas hiburan di kota, menjadi tertarik untuk pindah ke sana. Namun mereka kurang mendapat informasi bahwa biaya yang diperlukan juga tidak murah. Akibatnya setelah mereka pindah ke kota, karena tidak mengetahui biaya yang dibutuhkan, sehingga uang simpanannya habis dan menjadi miskin.<br /><br />Akibat kedua hal di atas, penduduk kota semakin bertambah dan ini berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat kota. Persaingan di kota semakin bertambah ketat. Akibatnya berpengaruh pada tingkat pengangguran. Karena banyak orang yang menganggur, tingkat kriminalitas meningkat. Akibat kriminalitas yang meningkat, masyarakat kota menjadi resah dan merasa tidak aman.<br /><br /><br />source : http://www.google.co.id/search?q=perbandingan+masyarakat+kota+dengan+desa&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-aAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-50562745574210105452010-11-26T02:42:00.000-08:002010-11-26T02:46:30.647-08:00Pemuda dan Sosialisasi- Rumusan Masalah<br />Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:<br />1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.<br />2. Bagaimana pengertian sosialiasi<br />3. Bagaimana pengertian Internalisasi<br />4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya<br /><br />- Tujuan<br />Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.<br />- Latar Belakang Masalah<br />Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi)<br />Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya.<br />Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.<br />PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL<br /><br />A. Pengertian Pemuda<br />Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.<br />Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:<br />a. Kemurnian idealismenya<br />b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru<br />c. Semangat pengabdiannya<br />d. Sepontanitas dan dinamikanya<br />e. Inovasi dan kreativitasnya<br />f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru<br />g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri<br />h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.<br /><br />B. Sosialisasi Pemuda<br />Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.<br />a) Proses sosialisasi<br />Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.<br />Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.<br />b) Media Sosialisasi<br />• Orang tua dan keluarga<br />• Sekolah<br />• Masyarakat<br />• Teman bermain<br />• Media Massa.<br />c) Tujuan Pokok Sosialisasi<br />• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.<br />• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.<br />• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.<br />• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.<br /><br />C. Internalisasi<br />Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.<br />a. Pendekatan klasik tentang pemuda<br />Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.<br />Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.<br />b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.<br />Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.<br />Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri. Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda, misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya.<br />Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh pengalamannya.<br />Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang baik.<br />Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat.<br /><br />D. Pemuda Dan Identitas<br />Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.<br />Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.<br />Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:<br />1. Sosial psikologi<br />2. sosial budaya<br />3. sosial ekonomi<br />4. sosial politik<br /><br />- Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:<br />a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda<br />b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya<br />c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia<br />d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.<br />e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan<br />f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur<br />g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental<br />h. Pergaulan bebas<br />i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika<br />j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.<br /><br />- Peran pemuda dalam masyarakat<br />a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.<br />b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya<br />c. Asas edukatif<br />d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa<br />e. Asas swakarsa<br />f. Asas keselarasan dan terpadu<br />g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi<br /><br />- Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda<br />Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.<br />a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.<br />b. Orientasi dalam dirinya sendiri<br />c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan<br />Peranan mahasiswa dalam masyarakat<br />a. Agen of change<br />b. Agen of development<br />c. Agen of modernization<br /><br />KESIMPULAN<br />Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.<br />1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.<br />2. Ada dua regenerasi, yaitu :<br />a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.<br />b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.<br />3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.<br />4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,<br />5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.<br /><br /><br />Sumber : http://www.anakciremai.com/2009/10/makalah-sosiologi-tentang-pemuda-dan.htmlAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-40302242043128749362010-11-26T02:40:00.000-08:002010-11-26T02:42:48.865-08:00Warga negara dan negara<span style="font-weight:bold;">KASUS TKI INDONESIA<br /></span><br />Kasus penganiayaan terhadap Nirmala Bonat hanya puncak<br />gunung es dari problem yang dihadapi tenaga kerja<br />Indonesia di luar negeri. Dan meski penganiayaan itu<br />melibatkan unsur kriminal majikannya di Malaysia,<br />problem utama sebenarnya terletak pada Pemerintah<br />Indonesia—-khususnya Departemen Tenaga Kerja dan<br />Departemen Luar Negeri. Kinerja Pemerintah Indonesia<br />dalam melindungi warga negaranya yang berkeja di luar<br />negeri masih terlalu minimal.<br /><br />Kasus Nirmala mendominasi pemberitaan media baik di<br />Malaysia maupun Indonesia akhir pekan ini. Koran di<br />Malaysia sendiri menyebut ini sebagai salah satu kasus<br />paling brutal yang menimpa tenaga kerja asal<br />Indonesia.<br /><br />Kasus ini menarik mengingat peristiwanya terungkap<br />hanya dua pekan setelah Menteri Tenaga Kerja Indonesia<br />Jacob Nuwa Wea menandatangani nota kesepahaman dengan<br />rekannya dari Malaysia, Datuk Wira Fong Chan Oan,<br />tentang penempatan tenaga kerja Indonesia di Malaysia.<br />Nota kesepahaman itu dianggap sebagai “landmark”, atau<br />sebuah perjanjian penting, yang meliputi perlindungan<br />lebih baik terhadap tenaga kerja kita.<br /><br />Kita berharap nota kesepahaman itu bisa memberi<br />keadilan kepada Nirmala, dan mencegah peristiwa serupa<br />berulang. Namun, upaya jauh lebih besar nampaknya<br />harus dilakukan pemerintah dari sekedar membuat<br />perjanjian bilateral dan menuntut negeri lain<br />melindungi tenga kerja kita. Tanggungjawab utama<br />perlindungan tenaga kerja terletak pada pemerintah<br />kita sendiri—-eksekutif maupun legislatif. Beberapa<br />kasus belakangan ini menunjukkan pemerintah belum<br />berbuat serius.<br /><br />Pengakuan Nirmala menunjukkan bahwa layanan yang<br />paling dasar pun sebenarnya belum dipenuhi. Nirmala<br />mengaku telah memperoleh pengakuan buruk sejak<br />beberapa bulan lalu, namun “tidak tahu kemana harus<br />mengadu”. Ini artinya dia, dan juga banyak tenaga<br />kerja lain, tidak dibekali pengetahuan dasar yang<br />memadai tentang hak-haknya sebelum berangkat.<br /><br />Jangankan pengetahuan dasar. Kasus lain menunjukkan<br />bahwa instansi yang paling berwenang, yakni Direktorat<br />Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum<br />Indonesia, Departemen Luar Negeri, tidak punya pusat<br />informasi dengan data akurat tentang tenaga kerja ini.<br />Keterlambatan selama berbulan-bulan pengiriman dua<br />jenasah tenaga kerja Indonesia yang meninggal di<br />Yordania adalah buktinya.<br /><br />Lapangan kerja di luar negeri jelas membantu<br />Pemerintah Indonesia yang kini dihadapkan pada<br />tinggginya tingkat pengangguran di dalam negeri.<br />Tenaga kerja yang keluar juga menjadi sumber devisa<br />lewat pajak yang disedot dari keringat mereka. Meski<br />mereka umumnya pekerja rendahan, menjadi pembantu<br />rumah tangga misalnya, mereka sebenarnya layak disebut<br />pahlawan. Tapi, perlakukan pemerintah kita terhadap<br />mereka masih sangat buruk.<br /><br />Tidak hanya pemerintah dari sayap eksekutif yang harus<br />bekerja keras. Para anggota dewan pun mesti lebih<br />peduli. Para wakil rakyat itu mesti segera menuntaskan<br />pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang<br />Perlindungan Tenaga Kerja ke Luar Negeri. Selama ini,<br />pengaturan pengaturan penempatan mereka hanya<br />didasarkan pada Keputusan Menteri atau perjanjian<br />bilateral setingkat menteri belaka.<br /><br />source : http://fgaban.blogspot.com/2004/06/tragedi-nirmala-bonat.htmlAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-81602430466008831752010-11-26T02:35:00.000-08:002010-11-26T02:39:59.151-08:00Individu, keluarga dan masyarakat<span style="font-weight:bold;">KASUS KEKERASAN PADA ANAK<br /></span><br />Kasus Kekerasan pada anak di Indonesia makin lama makin bertambah jumlah kasusnya, hal ini pun bisa saja meningkat jika masyarakat tetap melakukan kekerasan pada anak. Sekitar 21.872 anak menjadi korban kekerasan fisik dan psikis, 12.726 anak mengalami kekerasan seksual. Sementara 70.000–95.000 anak menjadi korban perdagangan anak untuk tujuan komersial seksualitas. Sedangkan selama Januari hingga April 2008, jumlah kasus kekerasan terhadap anak berusia 0-18 tahun di Indonesia, terdata 95 kasus. Dari jumlah itu, persentase tertinggi, yaitu 39,6 persen diantaranya, dilakukan oleh guru.<br /><br />Masalah kekerasan pada anak di Indonesia begitu meluas dan kompleks, mulai dari penelantaran anak, kekerasan anak di sekolah, sampai masalah anak bunuh diri lantaran malu karena menunggak uang sekolah, masalah banyak anak yang putus sekolah dan sebagainya. Selain karena faktor ekonomi juga disebabkan kondisi sekolah yang tidak menyenangkan, seperti kualitas belajar-mengajar yang sangat rendah dan kurikulum yang tidak sesuai pada realitas anak.<br /><br />Kekerasan pada anak juga dipengaruhi oleh tayangan televisi, namun semua itu harus disikapi bijaksana oleh orang tua, seperti mengingatkan agar anak tidak banyak menonton tayangan televisi yang menayangkan kekerasan.<br /><br />Orang tua harus mampu menjadi contoh anak-anaknya untuk bertingkah laku positif di rumah, seperti membelikan buku-buku cerita dan sekaligus bersedia mendongeng untuk anak. Sebaliknya, orang tua jangan hanya bisa bercerita apa yang mereka nonton di televisi. Selain itu, orang tua haruslah menanamkan nilai-nilai agama yang baik kepada anak.<br /><br />Jika kekerasan pada anak di Indonesia dibiarkan, betapa malangnya kondisi generasi di masa depan yang akan dimiliki oleh Indonesia. Sebagai kaum terpelajar, tentulah kita menjadi trenyuh. Tetapi, trenyuh saja belumlah cukup untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukkan. Kita harus berjuang dalam mengajak orang lain yang ada di sekitar kita untuk berhenti melakukan kekerasan pada anak. Jika hal ini kita lakukan bersama, maka kelak Indonesia akan mempunyai banyak generasi yang unggul di masa depan.<br /><br />Semoga program pemerintah ini tidak hanya bersifat slogan dan seremonial belaka tetapi dengan program pemerintah ini, semoga pemerintah dan semua elemen bangsa mampu mengurangi bahkan menghapus kasus kekerasan pada anak di Indonesia.<br /><br />contoh Kasus: Vira (24 th), punya anak tak lama setelah menikah. Ia merasa menjadi tawaan yang tidak bebas lagi berkumpul dengan teman-teman. “Real life tak seperti romantisme yang saya bayangkan. Kebebasan saya terampas,” ujarnya. Maka pengasuhan bayi sepenuhnya diserahkan pada baby-sitter. Vira sendiri selalu pulang tepat sebelum suaminya tiba di rumah, seolah seharian mengurus anak. Padahal, “Tidur, mandi, makan, susu, bahkan uang belanja harian dna bulanan, saya serahkan sepenuhnya pada baby-sitter. Saya tak mau tertawan.”<br /><br />Dampak emosi: Secara alami, anak memilih ibu untuk melekat. Disekap, disentuh, dibelai dan dipeluk adalah kebutuhan utama bayi. dari pengalaman ini bayi menumbuhkan cinta di hati, membangun rasa percaya di dalam diri dan terhadap orang lain, dan yang utama adalah tumbuhnya rasa aman. Itu sebabnya anak-anak dengan riwayat diabaikan, berisiko mengalami masalah-masalah emosi bahkan kejiwaan:<br /><br />* Mudah cemas, depresi, sulit percaya pada orang lain dan merasa tidak aman.<br />* Penelitian Dante Cicchetti, ahli psikopatologi dari University of Minessota (AS) menyebut, 80% bayi yang ditelantarkan menunjukkan perilaku kelekatan yang tidak jelas.<br />* Di usia muda anak menolak dan melawan ppengasuhnya, bingung, gel;isah, atau cemas. Di usia 6 tahun, anak tidak bertingkah laku layaknya anak, ia ingin mendapat perhatian dengan cara melayani orang tuanya.<br /><br />Dampak fisik: Asupan gizi yang tidak memadai.<br /><br />Orang tua diharapkan: Konsultasi pada psikolog untuk mengkaji kembali perkawinanya dan untuk apa mempunyai anak, serta mengubah pola pikir.<br /><br />Bantuan untuk anak oleh orang dewasa lain:<br /><br />* Periksa anak ke dokter untuk mengetahui tumbuh-kembangnya serta status gizinya.<br />* Penuhi kebutuhan anak untuk menumbuhkan rasa percaya dan rasa aman.<br />* Ajak anak bermain dna penuhi kebutuhan emosinya seperti diajak bicara atau dibelai, namun tetap mempertahankan sikap konsisiten, tidak cepat marah dan tidak memberi penilaian negatif pada sikap anak.<br /><br />source :<br />http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10185<br />http://www.ayahbunda.co.id/mobile/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=007&ar=430Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-32100967850325725992010-05-19T23:35:00.000-07:002010-05-19T23:36:37.538-07:00tips memperbaiki flashdisk yang rusakTips Cara Memperbaiki/membetulkan Flash Disk yang mati,untuk bisa memperbaiki flash disk gampang-gampang susa untuk memperbaiki flash disk mati biasanya kamu menghadapi seperti ini :<br /><br />Saat flash disk tertancap di komputer win XP, sedang dipakai namun tiba-tiba windows hank alias frozen. Setelah komputer di booting paksa dan di hidupkan lagi, ternyata flash disk yang tertancap tadi mati. Falsh disk tidak bisa bekerja lagi. Windows mendeteksi kapasitasnya 0 MB dan mengeluarkan pesan untuk memformatnya. Dicoba untuk di format gagal juga. Akhirnya gak terpakai lagi deh tuh Flash disk.<br /><br />Kalau memang kasus seperti ini yang anda alami terhadap kerusakan flash disk anda. jangan khawatir kita masih bisa coba untuk menyelamatkan dan menghidupkanya lagi. Berikut ini langkah-langkah untuk memperbaikinya:<br /><br /><br />1.Softawre yang kita perlukan untuk keperluan ini adalah HP Drive Boot Utility (buatan HP namun jangan khawatir ternyata bisa kita gunakan untuk merek yang lainya. Bahkan untuk memory kamera juga). Anda bisa download di bawah ini.<br /><br />http://h20000.www2.hp.com/bizsupport/TechSupport/SoftwareDescription.jsp?lang=en&cc=us&mode=3&taskId=135&swItem=MTX-UNITY-I23839<br /><br />2.Setelah di download,jalankan dan pilih drive untuk falsh disk yang akan diperbaiki<br />3.Pilih tipe format disk yang mau di gunakan (FAT, FAT32 atau NTFS)<br />4.Pilih Quick Format<br />5.Kemudian pilih start untuk memulainya<br /><br />source : http://copas-blog.blogspot.com/2008/12/tips-cara-membetulkanmemperbaiki-flash.htmlAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-30783544600216129932010-05-19T23:32:00.000-07:002010-05-19T23:33:37.810-07:00memformat flashdisk melalui linuxFormat flashdisk melalui Linux/LiveCD Linux<br />(original page: http://linux.or.id/node/2835/)<br /><br />Langkah yang harus dilakukan:<br /><br /> 1. Booting komputer menggunakan LiveCD Linux, misal Slax KillBill, Knoppix atau distro lainnya,<br /> 2. Setelah login ke sistem, masukkan flashdisk yang bermasalah tadi ke salah satu port USB. Demi keamanan data, pastikan hanya flashdisk yang bermasalah saja yang terpasang,<br /> 3. Pastikan flashdisk anda terdeteksi, atau setidaknya indikator led nyala,<br /> 4. Masuk ke console<br /> 5. Pada console jalankan cfdisk /dev/sda1 (sesuaikan dengan flashdisk ke berapa yang terpasang),<br /> 6. Delete atau hapus partisi pada flashdisk,<br /> 7. Buat partisi baru dengan memilih Create New | Write,<br /> 8. Simpan perubahan yang baru saja anda lakukan,<br /> 9. Format flashdisk dengan cara mengetikan perintah mkfs.vfat-f32 /dev/sda1 di console.<br /> 10. Flashdisk anda telah memiliki partisi baru, sehingga bisa digunakan kembali baik di Linux maupun di Windows.Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-60604947128289471072010-05-19T23:05:00.000-07:002010-05-19T23:26:22.649-07:00kesimpulankesimpulan pada implementasi sistem ini adalah sistem ini masih cukup banyak kekurangan. terutama pada saat peng-upload-an data. kelebihan dari sistem ini adalah terorganisasinya data-data dan tersusunnya data-data.<br />sistem ini diharapkan dapat merubah secara perlahan-lahan dari sistem lama ke sistem yang lebih baru. agar proses-proses dapat berjalan secara lancar dan tidak ada hambatan.Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-54637482789537072772010-05-10T21:53:00.000-07:002010-05-10T21:54:39.024-07:00Install Windows Xp Dari Flashdisk Solusi Install windows tanpa CD-RomPenginstallan windows xp dari flash disk ini juga sangat berguna untuk menginstall windows xp di beberapa notebook yang memang tidak dilengkapi dengan cd-rom seperti seri mini notebook semacam Asus Eee pc. Memang bisa diakalin dengan menginstall menggunakan external cd-rom, tapi untuk lebih menghemat kita bisa mencoba menginstall windows dengan hanya menggunakan flash disk ( harga 60 rebu juga dapat 1 biji ).<br /><br />Dengan perkembangan teknologi flash disk sekarang yang memiliki kapasitas semakin besar maka kita dengan mudah bisa menggunakan flash disk untuk menginstall windows , berikut syarat2 yang harus di persiapkan .<br /><br />1. Flash disk apa aja ( kalau bisa minimal 1GB ).<br /><br />2. komputer korban ( victim )<br /><br />3. komputer master , lengkap dengan cd-rom tentunya ( untuk membuat master flash disk )<br /><br />3. cd windows xp ( asli atau palsu terserah )<br /><br />4. program untuk modul installasi<br /><br />- USB_PREP8 ( download via indowebster)<br /><br />- PEtoUSB ( download via indowebster)<br /><br />setelah pernah pernik diatas sudah siap maka langkah selanjutnya memulai installasi windows xp dari flash disk :<br /><br />langkah-langkahnya sebagai berikut :<br /><br />1. Colok flash disk ke komputer master dan catat posisi drivenya , apakah di F:, G:, H:, O: dan sebagainya<br /><br />2. extrak file2 yang diatas , USB_PREP8 dan PEtoUSB kedalam satu folder misalkan C:/usb ( hasil extrak file USB_PREP8 jadi 1 folder, copy smua file dah pindahkan ke folder C:/usb) demikian juga file PEtoUSB.<br /><br />3. Siapkan cd instalan windows xp dan masukkan ke cd rom komputer master .<br /><br />4. selanjutnya buka folder C:\USB yang sudah dibuat dan berisi file2 tersebut diatas.<br /><br />5. Selanjutnya jalankan file bernama “usb_prep8.bat” lalu akan muncul sebuah windows command prompt berisi bermacam2 perintah<br /><br />tekan sembarang tombol aja di keyboard.<br /><br />6. selanjutnya di layar komputer kamu akan muncul program PEtoUSB yang meminta untuk memformat flash disk kamu , klik start aja langsung.<br /><br />7. Jika proses format sudah selesai, tutup program PEtoUSB ( jangan tutup windows command prompt usb_prep8.bat ) di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.<br /><br />8. Selanjutnya pilih opsi ke 1 untuk memilih sumber file installasi windows ( pilih drive cd rom kamu aja yang berisi cd installan windows ) atau juga bisa folder yang berisi file2 source instalasi windows.<br /><br />9. setelah diatas , akan diminta lagi memilih opsi dan pilih opsi ke 3 untuk mentukan dimana kamu mencolokkan flash disk kamu, kalau di drive E maka ketik e dan tekan enter.<br /><br />10. setelah tahap ini pilihlah opsi 4 untuk memulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain. dalam proses ini akan memakan waktu yang cukup lama, proses pembuatan modul instalasi / pengcopyan file ke flash disk kamu ( mungkin lebih dari 15 menit )<br />yang sabar aja, setelah selesai sekarang kamu sudah memiliki flash disk yang bootable dan mampu menginstall windows secara langsung.<br /><br />11. cabutlah flash disk dari komputer master lalu colokkan ke komputer victim untuk memulai installasi, bootlah komputer kamu dari flash disk .<br /><br />lalu dilayar akan muncul 2 opsi penginstallan, pilihlah opsi yang kedua dan proses penginstalan windows akan mulai berjalan.<br /><br />source : http://aaheroe.info/install-windows-xp-dari-flashdisk-solusi-install-windows-tampa-cd-rom.htmAri Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-55599902341369652982010-05-10T21:28:00.000-07:002010-05-10T21:43:31.179-07:00masalah dan cara mengatasinyakendala yang dihadapi pada perpustakaan ini adalah masalah peng-upload-an server dikarenakan pada server sering terjadi disconnect atau request time out.<br />maka terjadi penumpukan data, oleh sebab itu peng-upload-an jadi semakin banyak dan menjadi semakin berat pada saat peng-upload-an.<br /><br />cara mengatasinya adalah mencatat data yang belum diinput secara manual, lalu menunggu server connect untuk melanjutkan proses peng-upload-an.<br /><br />demikian data yang saya dapat dari narasumber yang bertugas di perpustakaan tersebut.Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-36814918446974694692010-04-12T20:52:00.000-07:002010-04-12T21:11:13.591-07:00proses awal tahapan implementasi sistemproses awal yang dilakukan pada perpustakaan adalah :<br />1.pengamatan dan pengumpulan data pada sistem <br />2.Pengolahan data anggota perpustakaan baik mahasiswa maupun karyawan.<br />3.Pengolahan data inventori.<br />4.Pengolahan data petugas yang sedang menjalankan tugas pelayanan.<br />5.Pengolahan data perpustakaan hanya pada bagian sirkulasi saja (peminjaman dan pengembalian).<br />6.merancang desain (flowchart) dari sistem agar tidak terjadi kerangkapan data.Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2896155469642914425.post-70116888714909936872010-03-13T20:06:00.000-08:002010-03-13T20:08:28.926-08:00tahapan implementasi sistem informasiImplementasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai pelaksanaan atau penerapan.<br /><br />Implementasi Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru kedalam operasi. Dalam hal ini, menurut “Whitten, Bentley & Barlow, 1993″, Implementasi Sistem mempunyai 4 tahap, yaitu :<br /><br />1. Membuat dan menguji basis data & jaringan.<br /><br />Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi, maka sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum pemasangan program komputer.<br /><br />2. Membuat dan menguji program.<br /><br />Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih rinci dalam pengembangan dan pengujian program komputer yang baru.<br /><br />3. Memasang dan menguji sistem baru.<br /><br />Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan integrasi sistem baru terpenuhi.<br /><br />4. Mengirim sistem baru kedalam sistem operasi.<br /><br />Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan – lahan sistem lama menjadi sistem baru sehingga perlu dilakukan pemasangan basis data yang akan digunakan pada sistem baru.Ari Widyantohttp://www.blogger.com/profile/16354198331535712240noreply@blogger.com0